RMOLBanten. Pemerintah terus memberikan bantuan pesantren-pesantren supaya para santri dan alumninya bisa diterima pasar kerja atau bisa berwirausaha.
- Buka Wisata, Pemkab Probolinggo Bentangkan Bendera Raksasa di P30
- Minggu, Wisata Kampung Kapitan Dibuka Kembali
- Program Kolaboratif Sekardadu Banyuwangi Diperluas, Kini Merambah Sektor Wisata
"Termasuk kita juga bantu dengan fasilitas pelatihan di dalam pesantren sehingga santri-santri sebelum lulus bisa dilatih mengembangkan skill tertentu seperti IT, otomotif atau keterampilan yang lain," ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri saat meninjau Pondok Pesantren Kunto Darussalam di Kabupaten Kampar Kiri, Riau, Sabtu (19/5).
Kata Hanif, Jika bicara komitmen pemerintah melalui politik anggaran sudah cukup besar anggaran-anggaran yang dialokasikan kepada pesantren.
"Bahkan sekarang LPDP (Lembaga Pengembangan Dana Pendidikan) itu juga diberikan porsi untuk santri-santri apabila mau belajar di dalam maupun di luar negeri. Mulai S1 hingga S3," katanya.
Artinya, kata Hanif, aksesnya sudah dibuka, juga kewirausahaan-kewirausahaan santri sudah dibuka di berbagai kementerian.
"Hanya mungkin pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi terhadap program-program itu sehingga masyarakat dan pesantren tahu ada program pemerintah yang bisa diakses untuk meningkatkan kualitas dan daya saing santri," ujar Hanif.
Lebih lanjut, Kemnaker bisa membantu melalui penyediaan fasilitas-fasilitas pelatihan untuk para santri seperti alat-alat IT.
"Kita juga akan dorong kementerian yang lain agar mereka bisa melihat keadaan pesantren dan bisa membantu pesantren mengembangkan sarana maupun prasarana agar santri santri dapat belajar secara lebih baik," ungkap Menaker. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Manfaatkan Aset, Bangun Wisata Rakyat di 8 Lokasi
- Sambut Pergantian Tahun, Grup Whiz Hotel di Jatim Tawarkan Wisata dari Pantai hingga Gunung
- Sunmori Bersama Ribuan Pecinta Vespa, Wali Kota Eri Kenalkan Wisata Kota Lama