Peningkatan harga komoditas sawit diharapkan bisa berdampak baik untuk petani. Khususnya pada peningkatan kesejahteraan petani.
- Disoal, Penyaluran Bantuan BPDPKS Kental Bermuatan Nepotisme
- Rencana Mengganti Bahan Bakar Fosil ke Sawit Butuh Keseriusan Menjaga Lingkungan
- Memperbaiki Pembentukan Harga TBS Sawit
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan apresiasi kepada Bengkulu yang menjaga stabilitas dan meningkatkan harga komoditas perkebunan. Salah satunya dengan menggandeng Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bengkulu.
"Harus ada imbas yang positif dari kerja sama ini. Petani harus diuntungkan. Di saat seperti ini, pemerintah memang harus tampil sehingga masyarakat petani bisa lebih cepat mendapat informasi jika terjadi lonjakan bahkan penurunan harga sawit," kata LaNyalla saat makan malam bersama Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/4).
Tidak itu saja, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur ini juga berharap sawit dari petani bisa terserap dengan maksimal.
"Serapan sawit ini tentu akan menguntungkan petani. Hal ini tentu memungkinkan. Apalagi terdapat 30 perusahaan CPO di Bengkulu yang tersebar dari Mukomuko hingga Kaur," kata LaNyalla.
Hadir bersama LaNyalla senator asal Bengkulu Ahmad Kanedi dan Eni Khairani, senator DKI Jakarta Sylviana Murni, senator NTB Evita Apita Mata, senator Lampung Bustami Zainuddin, dan senator Aceh Fachrul Razi.
Saat ini pengolahan CPO sawit di Indonesia banyak digunakan untuk program pemerintah sebagai bahan pembuatan bio solar B20 dan B30.
Sehingga, harga akan tetap stabil pada kisaran Rp. 1.800 hingga Rp. 2.000 per kg, walaupun harga sawit secara internasional menurun.
"Dengan komitmen dan dukungan kuat dari pemerintah, sawit bisa menjadi andalan. Potensinya akan sangat menjanjikan," ucap LaNyalla.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Paripurna Luar Biasa DPD RI Putuskan Pemilihan Pimpinan Sistem Paket
- Pentingnya Gerakan Kembali kepada UUD 1945 sebelum Amandemen
- Ketua DPD RI: Pemilu 2024 Lebih Baik Tertutup