Untuk mengenali lebih jauh tentang penyakit stroke, RSUD Jombang mengadakan dialog interaktif dengan tema pencegahan dini penyakit stroke di program Humas Menyapa RSUD Jombang.
- UNESA Beberkan Data Aktivitas Fisik Masyarakat Jatim Rangking Tiga dari Bawah
- Kiat Praktis Aktivitas Fisik dan Olahraga Agar Terhindar dari Stroke
Dalam dialog interaktif tersebut menghadirkan narasumber dr Aditya Kusumo Riswanto, SpN KSM Neurologi untuk membahas tentang pencegahan dini penyakit stroke.
dr Aditya Kusumo Riswanto mengatakan penyakit stroke ini adalah penyakit yang sulit dideteksi bahkan tidak gampang tergantung dari tingkatannya. Dimana penyakit stroke sendiri adalah gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara mendadak.
"Artinya apa yang awalnya tidak apa apa terjadi gangguan di pembuluh darah dan sedangkan stroke itu secara garis besar dibagi dua yaitu stroke sumbatan dan stroke pendarahan," terang dr Aditya, Rabu (22/05) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dijelaskannya, stroke terdapat dua macam dan dibedakan dari gejala klinis yang dialami oleh pasien dan seyogyanya harus bisa membedakan hanya dengan m1aelakukan CT scan kepala karena terapinya sangat berbeda antara sumbatan dan pendarahan.
"Kalau stroke sumbatan sendiri karena ada sumbatan harus diberikan tindakan pengencer darah kalau sumbatan tidak boleh diberikan pengecer darah malah terjadi bahaya bagi penderita stroke," paparnya.
Aditya menegaskan bahwa mengenali penyakit stroke gejala yang paling utama adalah segera kerumah sakit dimana singkatan se yakni senyuman tidak simetris, gera yaitu gerakan kiri dan kanan tidak sama, dan ra adalah bicara artinya bicaranya ada pelo, ke diartikan kelemahan atau kesemutan artinya kesemutan separuh sakit harus dibawah kerumah sakit.
"Bila mengalami gejala seperti itu segera dibawah ke rumah sakit karena apa semakin cepat dilakukan semakin cepat mendapatkan tindakan dan semakin bagus kondisi pasien," tandasnya.
Aditya menambahkan untuk mendical cek up pertama yang bisa dilakukan adalah tensi darah bagi dua pasien stroke normal tensi darah atas 100 -140 diatas itu dianggap tidak normal.
Kalau rendah normal 70- 100 diatas itu tidak normal mungkin misalnya tekanan darah atasnya 140,130 normalnya artiannya ada dua komponen tadi cek darah .
"Cek kolesterol, gula darah dan asam urat tapi yang paling bagus bukan yang pakai tangan tapi yang paling bagus pakai darah dan harus puasa minimal 8-10 jam tergantung laboratorium dan hasilnya pasti akan berbeda puasa sama tidak puasa ketika di ambil tidak puasa biasanya akan positif maksudnya kalau di ambil setelah makan kolesterolnya tinggi sebenernya normal," tambahnya.
Aditya juga menekankan bila pasien sudah terkena stroke diharapkan tidak sampai kena stroke berulang .Karena kalau sudah kena serangan stroke yang kedua, ketiga, ke empat akan lebih parah.
"Stroke adalah penyakit yang di otak yang tidak bisa sembuh dan tujuan kita mencegah jangan sampai di otak itu lebih parah dan harus sering dilakukan pemeriksaan sedini mungkin jikalau mengalami gejala stroke ke rumah sakit," bebernya.
Aditya juga berharap gejala stroke yang telah disampaikan dikenali lebih lanjut dan harus di bawah ke rumah sakit karena stroke kurang dari empat setengah jam sumbatannya tidak terlalu besar.
"Otak ibaratnya taman bunga kalau suatu saat selangnya tersumbat kalau tersumbat nya lama bunganya akan layu tapi kalau tersumbat tidak lama tidak sampai layu dan bisa segera di atasi," ujar dia.
dr Aditya menambahkan bagi masyarakat Jombang dan sekitarnya kalau mengalami gejala stroke bisa langsung datang ke rumah sakit untuk segara mendapatkan tindakan.
"Bisa langsung ke poli syaraf untuk konsultasi atau cek up. Pendaftarannya di poli rawat jalan di RSUD Jombang, Senin-Kamis pukul 07.00 sampai 12.30 WIB. Untuk hari Jum'at pukul 07.0 sampai 11.00 WIB," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- UNESA Beberkan Data Aktivitas Fisik Masyarakat Jatim Rangking Tiga dari Bawah
- Kiat Praktis Aktivitas Fisik dan Olahraga Agar Terhindar dari Stroke