Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Keputusan ini dinilai sudah matang dan bulat. Sehingga tidak perlu diperdebatkan kembali.
- Panglima TNI: Mudik Perjalanan Batin Kembali ke Akar Budaya
- Posko Terpadu Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak Diapresiasi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Gubernur Adhy Sebut Berkat Kolaborasi yang Hebat
- Pj. Gubernur Jatim Bersama Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/11).
"Keputusan ini pasti sudah Pak Jokowi pikirkan masak-masak,” ujar pria yang akrab disapa Hensat itu.
Pendiri lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini berpendapat bahwa keputusan istana memilih Jenderal Andika Perkasa sarat akan pertimbangan menjaga dukungan di lingkaran Jokowi.
“Menjaga dukungan dari Hendropriyono, dari PDIP. Makanya kemudian yang diajukan adalah Mas Andhika, jadi kepentingan politisnya lebih besar,” imbuhnya,
Di satu sisi, Hensat menilai pemilihan Jenderal Andika sudah tepat dalam rangka memperkuat pertahanan negara.
“Setelah itu kepentingan lainnya meredakan ketegangan di Natuna dan memperkuat pertahanan keamanan Indonesia,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer