Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin kerja bakti massal memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74, Jumat (9/8).
- PCNU Jember Desak Polisi Tuntaskan Kasus Pengeroyokan Oknum PSHT
- May Day, Puluhan Mahasiswa Diamankan Di Monas
- PPKM Disebut Efektif, Ponorogo Dari Zona Merah ke Oranye
Kerja bakti itu dibagi menjadi delapan zona dan Risma ikut kerja bakti di kaki jembatan Suramadu. Bersih-bersih sampah itu ditimbang dan menghasilkan sebanyak 23,5 ton sampah.
Selain bersih-bersih sampah, saat itu juga dilakukan penanaman pohon cemara udang sebanyak 500 pohon yang tersebar di masing-masing zona.
Peserta yang berpartisipasi dalam kerja bakti massal ini terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Kader Lingkungan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LSM dan pelajar SD, SMP se-Surabaya.
Saat itu, Risma tak segan-segan membaur bersama para peserta yang ikut kerja bakti massal. Bahkan, sesekali ia memberi semangat kepada peserta itu.
"Ayo semangat awas boyok e balung tuwo (Ayo semangat, hati-hati pinggangnya yang sudah tulang tua),†kata Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita .
Usai kerja bakti massal, Risma menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang ikut dalam kerja bakti massal itu. Menurutnya, sampah yang paling banyak terkumpul ialah sampah berjenis plastik dan botol.
"Terima kasih banyak kepada semua peserta atas (kerja baktinya) hari ini. Kita berhasil mengumpulkan sampah dengan total keseluruhan 15 truk dari delapan zona. Kita juga selesai melakukan penanaman pohon cemara udang,†tuturnya.
Risma juga menjelaskan tujuan dari penanaman pohon cemara udang ini untuk melindungi kota dari bencana dan juga sebagai antisipasi dari global warming. Ia pun sangat percaya bahwa pohon ini akan sangat membantu Surabaya kelak.
"Saya percaya dari penanaman pohon ini suatu saat akan melindungi Surabaya dari berbagai bencana dan musibah,†paparnya.
Selain itu, pohon cemara udang ini dinilai tahan terhadap hempasan ombak dan hembasan angin. Oleh karena itu, ia berharap tidak perlu lagi mengeluh atau pun menyalahkan global warming.
"Saya pikir kita tidak usah mengeluhkan global warming, tapi kita harus tangani. Ini juga komitmen penataan kawasan wisata, karena saat ini wisata alam sudah dicari oleh masyarakat,†kata dia.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan dari delapan zona tersebut sampah yang paling banyak terkumpul dari zona satu, dua dan tiga dengan jumlah empat truk. Tiga zona tersebut dimulai dari wilayah Mangrove Tambak Wedi-Jembatan Suramadu sisi barat dan timur.
"Total yang terkumpul 23,5 ton terdiri dari 15 truk, 14 dump truk dan satu compactor,†lanjutnya.
Dia juga memastikan bahwa selalu rutin melakukan pembersihan setiap dua hari sekali. Selama ini, yang paling banyak ditemukan adalah sampah botol plastik.
"Makanya, kita juga selalu mengaktifkan aparat-aparat wilayah setempat untuk turut menjaga kebersihan wilayah pantai ini,†ujar Hebi sapaan akrabnya.
Tidak hanya kebersihan, penanaman pohon cemara udang juga penting diperhatikan. Ia juga menjelaskan bahwa pohon cemara udang ini memiliki fase pertumbuhan cukup lama. Tapi setelah tumbuh, pohon ini akan mampu bertahan hidup puluhan tahun.
"Ini bisa tahan hidup apapun kondisinya, termasuk air asin, itu tidak masalah,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggota Bawas PD RPH Masuk DCS Caleg, Kinerja KPU Surabaya Dipersoalkan
- Pemkab Bondowoso Gelar Pawai Ta'aruf Muharram, Diikuti Ribuan Peserta
- Takjub Sejarah Kota Demak, Teguh Santosa: Ini Kekayaan dan Khazanah Bangsa