Pemerintah India telah mengumumkan larangan ekspor gandum karena khawatir ketahanan panggannya terganggu akibat perang di Ukraina.
- Rusia dan Ukraina Tandatangani Kesepakatan Ekspor Gandum
- Mirip Indonesia? Larangan Ekspor Gandum India Membuat Harga Gandum Global Tak Terkendali
Pengumuman tersebut juga muncul setelah India, yang merupakan produsen gandum terbesar kedua di dunia, mengalami gelombang panas yang mengganggu panennya.
Larangan itu muncul lewat pemberitahuan dari Direktorat Perdagangan Luar Negeri pada Jumat (13/5), seperti dimuat The Guardian.
Dikatakan, larangan dilakukan untuk mengendalikan harga gandum domestik yang awalnya ikut melonjak akibat pasar global. Dibandingkan awal tahun, harga gandum global telah naik lebih dari 40 persen.
Sebelum perang, Ukraina dan Rusia menyumbang sepertiga dari ekspor gandum dan jelai global. Tetapi sejak Moskow meluncurkan operasi militernya, pelabuhan-pelabuhan Ukraina tidak dapat beroperasi, sementara tempat penyimpanan gandum ikut dibombardir.
Meskipun merupakan produsen gandum terbesar kedua di dunia, India mengkonsumsi sebagian besar gandum yang dihasilkannya.
Sebelum larangan ekspor, India telah menargetkan rekor pengiriman 10 juta ton tahun ini. Pada awalnya, India berusaha memanfaatkan situasi perang untuk menemukan pasar baru di Eropa, Afrika, dan Asia.
Sebagian besar akan disalurkan ke negara berkembang lainnya seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Tetapi pengumuman larangan ekspor dari India tampaknya dapat mendorong harga gandum global semakin tinggi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto