Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, mempertanyakan kinerja Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
- Presiden PKS Dampingi Anies ke Jember dan Lumajang, Kang Irwan: Dukungan Jatim Makin Kuat
- Daftarkan Bacaleg, PAN Jatim Siap Rebut Kursi di Setiap Dapil
- Sudah Waktunya Pemuda Rebut Panggung Politik 2024
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Yusri menilai jika menteri yang mengurusi bidang agama ini belakangan menyampaikan sejumlah pernyataan yang justru mengundang kontroversi.
Menurut Yusril, Menag yang kerap disapa Gus Yaqut itu bisa menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat keagamaan. Misalnya, soal penurunan plang Muhammadiyah di salah satu masjid di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Menteri Agama sudah waktunya tangani masalah seperti ini. Tak cuma penurunan plang, berikut daftar ancaman dakwah Muhammadiyah di Banyuwangi," ujar Yusril melalui akun Twitternya, Senin (28/2).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Yusril, banyak kasus persekusi dan ancaman kekerasan yang dialami Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dalam berdakwah.
Untuk itu mantan Ketua Komisi Yudisial ini mendorong Yaqut untuk melakukan kerja nyata menyelesaikan persoalan-persoalan di lingkungan umat beragama, bukan hanya sekedar melontarkan pernyataan yang mengundang kontroversi.
"Daripada sibuk ngurusi suara azan dan membanding-bandingkannya dengan gonggongan anjing, yang malah bikin masalah tambah runyam," tuturnya.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini berpendapat, menata dan mendorong kehidupan beragama yang tenang, aman dan damai di tengah kemajemukan, adalah tugas utama Kementerian Agama.
Atas dasar itu, Yusril menyarankan Menteri Agama dapat mengajak semua umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati perbedaan.
"Segala ucapan yang dilontarkan harus hati-hati, halus dan menjunjung tinggi sopan-santun serta budi bahasa. Ucapan-ucapan yang menyejukkanlah yang dinanti-nanti umat semua agama dari Menteri Agama," tutur Yusril.
"Setiap kebijakan yang akan diambil juga perlu direnungkan dalam-dalam segala dampaknya," sambungnya.
Lebih lanjut, Yusril berharap Yaqut dapat menjaga lisan, menjaga ucapan agar tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat Indonesia, mengingat sudah terlalu banyak masalah yang kini dihadapi bangsa dan negara.
"Jangan ditambah lagi dengan masalah baru yang berawal dari ucapan dan kata-kata. Bersikap bijaklah!" tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PAN Tinggal Tunggu Waktu, Tak Ada Cerita Koalisi Tanpa Syarat
- Yani-Alif Menang 60 Persen di Pilkada Gresik 2024
- Maju ke Pilpres, Puan Harus Tunjukkan Prestasinya Sebagai Ketua DPR