Hanya karena sebuah poster bertuliskan "Pak Jokowi bantu peternak beli jagung dengan harga yang wajar" yang dibentangkan saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja di Blitar, seorang warga setempat mendapat perlakuan represif.
- Hika Transisia AP: Jangan Bereuforia Saat Nataru, Tetap Patuhi Prokes
- Resmi Jadi Anggota Pemuda Pancasila, Anies Baswedan: Terima Kasih!
- Akademisi Minta Presiden Jokowi Cabut Larangan Buka Bersama
Momen yang terjadi pada Selasa (7/9) tersebut dilakukan seorang warga pria saat Jokowi hendak berkunjung ke Makam Bung Karno (MBK). Pria bermasker batik itu membentangkan poster di pinggir jalan saat mobil RI 1 melaju dari Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar.
Tak lama setelah itu, pria berbaju hitam yang membentangkan poster itu digelandang Kabag Ops Polresta Blitar, Kompol Hari Sutrisno. Seorang polisi lainnya meremas poster bertuliskan "Pak Jokowi bantu peternak beli jagung dengan harga wajar".
Kejadian ini mendapat respon banyak pihak, tak terkecuali dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra.
Melalui akun Twitternya, Leon mengkampanyekan suatu gerakan menggaungkan pesan poster warga Blitar yang ditangkap tersebut.
"Mari ramai-ramai lawan represifitas dengan bantu sebarkan pesan warga Blitar yang ditangkap ketika menyampaikan pendapat," ujar Leon dalam akun Twitternya pada Rabu malam (8/9) sembari menuliskan pesan poster warga Blitar tersebut dengan huruf kapital.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Malam Ini Rancangan Keppres Pemberhentian Firli Diserahkan ke Presiden
- Ini Empat Kualifikasi Capres Tahun 2024
- Bacaleg Bekas Terpidana Disyaratkan Buat Pengumuman di Media Massa