Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi meminta pihak PLN menjaga pasokan listrik selama bulan Ramadhan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi tetap normal dan tidak ada gangguan listrik padam. Terutama pada malam hari, setelah buka puasa hingga waktu sahur.
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
Dia menjelaskan, gangguan listrik pada bulan ramadhan bisa mengganggu kekhusyukan umat Islam saat menjalankan ibadahnya.
"Terutama jika gangguan listrik dan padam terjadi saat masyarakat sedangkan mempersiapkan makan sahur," katanya pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (13/4).
Gangguan listrik tersebut, masih Itqon, dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang tinggal di perkotaan dan telah beralih menggunakan listrik disamping memakai bahan bakar gas elpiji.
"Emak-emak bisa stres, jika saat masak untuk makan sahur," ungkapnya.
Dijelaskan Itqon, saat ini sudah ada aplikasi ListriQu, yang dilaunching di Jember, Kamis (25/3) lalu yang bertujuan untuk mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.
"Dengan tekan aplikasi ini, lokasi pelanggan segera diketahui, petugas langsung datang ke lokasi untuk melakukan perbaikan," jelasnya.
Terpisah, Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jember, Hamzah berjanji akan terus memperhatikan dan menjaga pasokan listrik PLN selama bulan Ramadhan dan seterusnya.
Menurutnya, sesuai undang-undang, Penanganan Pelayanan gangguan PLN sudah diatur Undang-Undang. PLN hanya berhak menangani gangguan dari tiang listrik ke sampai KWh meter saja. Sedangkan jika terjadi ganguan dari KWh meter ke rumah pelanggan adalah kewengan mitra PLN, instalatir.
"Instalasi kami tidak bisa, ListriQu (Petugas yang tergabung Aplikasi ListriQu), yang menangani nantinya," katanya.
Karena itu, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, Apalagi saat sudah ada 2 Aplikasi untuk memberikan layanan, yakni aplikasi PLN Mobile dan aplikasi ListriQu. Dengan 2 aplikasi tersebut akan diketahui dengan jelas tupoksi masing-masing.
"Kami harapkan instalasi-instalasi yang dipakai dalam rumah-rumah, yang standar dan petugasnya yang berkompeten, sehingga kejadian gangguan kebakaran dan listrik sebentar-sebentar mati, dapat diminimalisir," tukasnya.
Sementara, Ketua DPC Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Jember, Syamanta Novan menjelaskan, sudah memiliki tehnisi yang bersertifikasi dan sangat berkompeten menangani gangguan sesuai standard layanan ListriQu. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan layanan gangguan listrik PLN saat ini.
"Setiap kecamatan atau rayon di kabupaten Jember sudah kami tempatkan tehnisi, yang siap melayani gangguan listrik," jelas Syamanta.
Untuk melancarkan dan mensukseskan pelayanan, AKLI Jember akan berkoordinasi dengan seluruh tehnisi bersertifikasi di kabupaten Jember, untuk tergabung dalam Aplikasi ListriQu.
"Untuk layanan kedepan, kami menjamin, AKLI akan mensukseskan Program ListriQu ini," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember