Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Arief Poyuono melihat ada agenda di balik pernyataan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang menyebut banyak kontrak-kontrak bermasalah di BUMN.
- BUMN Ini Perkuat Nilai Sosial melalui Perayaan Natal di Rutan Perempuan Surabaya
- Jalin Kerjasama Dengan Boeing Hingga Airbus, Indonesia Bakal Tambah Jumlah Pesawat
- Hari Pertama Relawan Bakti BUMN Batch VI di Desa Tosari, Membangun Sinergi dan Menghidupkan Budaya
Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, Ahok diduga kuat coba menjatuhkan Erick Thohir dari kursi Menteri BUMN.
"Kok kayaknya sudah override mengatakan kontrak-kontrak di BUMN banyak yang merugikan BUMN, jangan-jangan Pak Ahok siap- siap mau jadi Menteri BUMN nih ganti Erick Thohir yang dikira kurang banyak tahu kalau banyak kontrak-kontrak di BUMN itu banyak yang merugikan BUMN,” kata Arief, diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/12).
Arief justru melihat, Erick Thohir tengah bekerja keras untuk membenahi kontrak-kontrak di BUMN agar menguntungkan negara. Dengan demikian, Arief menegaskan bahwa pernyataan Ahok soal banyak kontrak di BUMN bermasalah dan merugikan negara tidak tepat.
“Mungkin kontrak-kontrak masa lalu mungkin iya,” kata Arief.
Disisi lain, Arief memuji cara bijak Erick merespon tudingan Ahok dengan menyatakan transparan dalam mengelola BUMN termasuk Pertamina. Oleh karena itu, menurut Arief tinggal Ahok memberikan data-data ataupun kontrak di Pertamina yang bermasalah dan merugikan agar bisa di eksekusi oleh direksi Pertamina yang nantinya akan di setujui oleh menteri BUMN.
“Engga perlu gaduh dalam melakukan pengelolaan BUMN kerja saja ditempat dimana ditugaskan yaitu di Pertamina, jangan ngurusin yang sudah jadi urusan Komisaris dan direksi BUMN lainnya, itu baru profesional namanya,” pungkas Arief.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembenahan Sepak Bola Indonesia Harus Dilakukan Secara Piramida
- Pelaksanaan Drawing Liga 4 Harus Ulang!
- Saatnya Bahlil Hingga Erick Thohir Ditendang dari Kabinet