Indonesia harus terus menjalin komunikasi dengan Taliban yang kini menjadi pemegang kekuasaan Afghanistan. Tentu, komunikasi diplomatik ini harus dilakukan hati-hati.
- Bernegosiasi dengan Taliban
- Afghanistan jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Respon Taliban
- 60 Persen Profesor Mundur Sebagai Pengajar di Kampus Gaga-gara Menolak Kebijakan Taliban
Demikian disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah (IKALUIN), Ace Hasan Syadzily, dalam seminar daring bertema "Taliban, Radikalisme Global dan Masa Depan HAM Perempuan Indonesia" pada Sabtu (11/9).
Indonesia memang memiliki catatan hubungan baik dengan Afghanistan. Tetapi, kata Ace, ketika Taliban mengumumkan pemerintahan baru, hal ini perlu menjadi catatan.
"Harapan kita tentu pemerintah Indonesia memang harus lebih hati-hati dalam hubungan diplomatik dengan pemerintahan baru di Afghanistan," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
Legislator Partai Golkar ini juga menilai baik kiranya untuk Indonesia apabila memberikan kontribusi positif dalam upaya pembentukan pemerintahan Afghanistan, agar bisa tercipta suatu perdamaian.
"Dengan catatan, kontribusi Indonesia nyata bagi penciptaan Islam wasathiyah di negeri Afghanistan," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Hadir sebagai pembicara dalam acara itu mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, wartawan senior Teguh Santosa dan akademisi Siti Ruhaini Dzuhayatin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bernegosiasi dengan Taliban
- Afghanistan jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Respon Taliban
- 60 Persen Profesor Mundur Sebagai Pengajar di Kampus Gaga-gara Menolak Kebijakan Taliban