Para penyelenggara diharapkan mampu mengedepankan asas kejujuran dan nurani dalam menjalankan tugas untuk kesuksesan gelaran Pemilu 2024.
- Peneliti BRIN: Puan Ibarat Matang Pohon, Sudah Saatnya Jadi Presiden
- PKS Minta Pemerintah Jeli Kelola Sistem Pangan Nasional
- Wasekjen Demokrat: Pengangkatan Guru Honorer Menjadi PPPK Seharusnya Berdasarkan Masa Pengabdian
Begitu dikatakan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi, menanggapi persoalan kejujuran dan netralitas penyelenggara pemilu yang belakangan disorot publik.
"Makanya kita berharap semuanya mengutamakan kejujuran, hati nurani, agar terpilih pemimpin yang kredibel," kata Fahrurrozi kepada wartawan, Selasa (28/11).
Menurutnya, ketika proses pemilihan pemimpin melanggar aturan dan tidak sesuai asas luber dan jurdil, maka akan menghasilkan pemimpin yang kurang legitimasi.
"Kalau prosesnya ada yang tidak benar, itu kan kurang legitimate di masyarakat," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses pemilihan umum. Menurutnya, jika masyarakat abai terhadap pemilu, maka justru mereka yang merugi.
"Justru kita harus, ini kewajiban, untuk ikut dalam mengawasi. Jangan pesimistis, kita masih yakin masih banyak orang yang mempunyai hati nurani," demikian Gus Fahrur.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang