Ketum Golkar Memberikan Terobosan Industri Kreatif

RMOLBanten. Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar telah memberikan terobosan bagi pengembangan industri kreatif. Menteri Perindustrian itu juga dinilai menjadi sosok yang pas dalam menghadapi tantangan era industri dan teknologi informasi. Penilaian itu sebagaimana disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial Dito Ariotedjo.


Menurutnya, kehadiran pemimpin yang memahami perkembangan serta kebutuhan kekinian amat dibutuhkan di negeri ini.

Apalagi, sambung Dito, saat ini Indonesia sudah berada di era revolusi industri 4.0 dan siap-siap menyambut periode bonus demografi yang akan didominasi oleh anak muda serta angkatan kerja produktif.

"Sosok yang tepat yang memahami persoalan tersebut adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto," ujar Dito dalam diskusi publik dengan tema 'Ekonomi Kreatif: Peluang dan Tantangan’ seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/5).

Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang juga aktif di sektor kewirausahaan kreatif ini mengatakan bahwa pengembangan ekonomi kreatif juga membutuhkan upaya penggalian potensi daerah dan kearifan lokal. Termasuk, melakukan pemberdayaan bagi UMKM dengan memperluas jangkauan teknologi.

"Partai Golkar kebetulan adalah penggerak utama RUU Kewirausahaan. Itu untuk me-support majunya ekonomi nasional dan RUU inovasi. Fraksi Golkar ini yang pertama kali yang membuat penggondokan kajian tentang inovasi. Mengundang inovator-inovator muda," jelasnya Dito sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (18/5).

Sementara itu, aktivis Koperasi dan Coop Start Up Firdaus Putra, HC, menimpali era industri 4.0 yang disampaikan Airlangga sebagai Menteri Perindustrian RI saat ini telah terdengar sampai ke daerah.

Menurut Firdaus, program Airlangga dapat berkontribusi mendorong ekonomi lokal dengan kearifan lokal khususnya warga pedesaan jika juga didukung pula dengan teknologi.

"Mainstream ekonomi digital atau Industri 4.0 sudah merambah di daerah. Tapi butuh penajaman dan model yang dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan di daerah lain oleh anak-anak muda lokal," tutur Firdaus.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, mengatakan terdapat 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Namun sementara ini hanya empat bidang yang disupport oleh Kemenperin, yakni kuliner, fesyen, games, dan aplikasi.

"Kalau fesyen, kita ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat muslim fesyen in the world, Indonesia nomor tiga di dunia. Di dalam fesyen itu masing-masing harus tercipta ekosistemnya. Antara customer, desainer, dan pelakunya. Antara manusia, mesin, dan datanya. Masing-masing ekosistem itu dibangun datanya," demikian Gati. [dzk]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news