Kehadiran Ketua Umum PB PGRI Unifa Rosyadi dalam pertemuan PGRI se-Jawa Timur di Jember pada Minggu (5/5/24) disambut unjuk rasa ratusan guru yang tergabung dalam Asosiasi GTT (Guru Tidak Tetap) PGRI Kabupaten Jember.
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
Mereka menolak pembekuan kepengurusan PGRI Jember. Aksi berlangsung di depan hotel, jalan Sentot Prawirodirjo, Kaliwates, yang menjadi tempat pertemuan PGRI se-Jatim tersebut.
"Saat ini memang sedang terjadi sengketa dalam kepengurusan PGRI pusat. Yaitu PGRI di bawah pimpinan Unifa Rosyidi dan PGRI pimpinan Teguh Sumarno," kata Ketua PGRI Jember Supriyono dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Namun, kata dia, PGRI Jember mengambil sikap netral menunggu hasil keputusan hukum atas sengketa tersebut. Sikap tersebut ternyata berimbas pada pembekuan kepengurusannya, secara mendadak oleh PGRI Pusat pada pekan lalu.
"Kami netral menunggu putusan sengketa kepengurusan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Namun beredar di medsos bahwa kepengurusan di Jember dibekukan," ujarnya.
Supriyono menyesalkan pembekuan pengurus PGRI Jember. Padahal selama ini tidak ada masalah baik dalam kegiatan internal PGRI Jember maupun dalam menjalin hubungan baik dengan lembaga lainnya. Bahkan iuran wajib juga tidak pernah terkendala.
Acara pertemuan PGRI se-Jatim itu juga dihadiri Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember Basuki Hadi Prayogo. Namun Basuki mengaku kehadirannya hanya diminta tolong menyediakan tempat untuk pertemuan tersebut.
Terkait pembekuan PGRI Jember disebut bahwa ada peran aktif oknum dari Unipar. Sejauh ini Basuki belum bertemu dengan pihak PGRI Jember di bawah pimpinan Supriyono.
"Dalam waktu dekat, kami akan segera berkomunikasi dengan pihak Supriyono. Karena berada dalam lembaga yang sama, yakni anggota perkumpulan PPLP-PT PGRI di Unipar," katanya.
Sementara itu, Unifa Rosyidi belum berhasil dikonfirmasi. Dia yang sebelumnya berada di restoran hotel tersebut langsung masuk ruang pertemuan. Sejumlah wartawan juga dilarang masuk. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
