Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Jalan Tampak Siring Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember.
- Expo Muslimat NU Pamerkan Karya Ekotif Se-Indonesia, Ketum PBNU Dorong Muslimat Jadi Tandem NU
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Berkumpul di Surabaya, PWNU se Indonesia Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
Sebelumnya, Gus Yahya, mengunjungi ke Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur sekaligus berziarah ke Makam Pahlawan Nasional K.H.R. As'ad Syamsul Arifin.
Dalam kunjungannya, Ketum PBNU ditemani Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul, Walikota Pasuruan dan Ketua PBNU Amin Said Husni (Mantan Bupati Bondowoso), selanjutnya silaturahim ke Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy.
“Mudah-mudahan rumah sakit NU ini segera terwujud dan memberikan manfaat tidak hanya untuk warga NU tapi juga masyarakat pada umumnya," ucap Gus Yahya, dikutip kantor Berita RMOLJatim, di sela peletakan batu pertama RSNU Jember, Rabu (18/5).
Dia menegaskan bahwa saat awal berdiri, NU berhikmat khusus urusan agama. Para pendiri NU, belum berfikir untuk urusan lain selain keagamaan. Bagaimana para kiai NU saat itu lebih memberdayakan diri untuk membimbing umat khususnya dalam hal agama, dalam masa penjajahan Belanda.
"Mungkin dulu para muazis (pendiri NU) belum kepikiran mendirikan Rumah Sakit, Kampus atau bahkan BUMNU (Badan Usaha Milik NU),” kata Gus Yahya.
"Namun, bimbingan pada umat semakin lama semakin meluas. Masalah hidup, juga tentang kesehatan juga sering dikeluhkesahkan pada kiai," sambungnya.
Dijelaskan Gus Yahya, Kalau sekarang NU mendirikan Rumah Sakit, Ini merupakan bawaan dari tradisi kekiaian. Kiai ini rujukan bagi para jamaahnya, apa saja juga mewadulkan (mengeluhkan) tentang penyakit juga segala macam hajat hidup. Jadi wajar sekarang NU mendirikan Rumah Sakit.
"Jika dulu orang sakit datang ke kiai untuk minta disuwuk ( didoakan sembuh penyakit), sekarang mereka datang juga untuk mendapatkan perawatan medis di RSNU," katanya.
Karena itu ada tanggung jawab masyarakat yang mempercayakan masa depan kehidupannya kepada NU. Berdasarkan survei mutakhir, yang dilakukan Alvara hasilnya 50,5 persen dari seluruh penduduk muslim Indonesia, dari 240 juta jiwa, mengaku sebagai pengikut NU. atau berjumlah 120 juta jiwa ini harus dilayani.
Namun tugas utama melayani umat sebenarnya ada di tangan pemerintah. NU sifatnya adalah membantu program pemerintah.
"Sesuai konstitusi kita, Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Sekarang saatnya NU membantu pemerintah untuk pelayanan dasar bagi seluruh warga. Rumah Sakit Nu ini bagian dari itu,"terangnya.
Sementara itu Bupati Jember, Hendy Siswanto dalam sambutannya, mengapresiasi pembangunan RSNU di Jember. Menurutnya pembangunan RSNU sangat ditunggu warga Jember.
Kalau bisa izinnya RS ditandatangani sekarang, yang penting niatnya baik hasilnya pasti baik.
"Bagi warga Jember, pendirian RSNU sangat berarti karena Bed Occupation Rate (BOR) dari 13 RS yang ada di Jember saat ini hanya 46,1 persen mampu memenuhi kebutuhan warga,"katanya.
"Kita minimal masih kekurangan 836 Bed lagi," sambungnya.
Karena itu, Bupati Hendy sangat mendukung dan akan mensuport penuh pendirian RSNU ini.
Dia berharap, RSNU nanti bisa fokus pada beberapa praktek spesialis. Misalnya spesialis jantung dan kanker yang saat ini masih sangat kurang di Jember.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember