Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim dapat terus meningkatkan perannya untuk bisa memberikan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
- Pasca Evaluasi dan Uji Coba Jalur Pacet-Cangar Hari ini Dibuka Terbatas, Gubernur Khofifah: Semoga Perekonomian Lokal Kembali Lancar
- Kado Hari Kartini, Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan KIP Putri Jawara Senilai Rp 4,6 Miliar untuk Ribuan Perempuan Tangguh Jawa Timur
- Gubernur Khofifah Optimis Kompetensi dan Prestasi Siswa Jatim Semakin Meningkat Wujudkan Indonesia Emas 2045
Salah satu hal yang diharapkan Khofifah, DMI melakukan transformasi digital. Sebab hal itu menjadi pintu masuk dari percepatan pengembangan UMKM di Jatim.
"Sesuai yang disampaikan Pak Jusuf Kalla, Ketua umum pengurus pusat DMI, dimanapun selalu menyampaikan ada nafas pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan. Itu artinya amanah bagi Dewan Masjid,” demikian kata Khofifah saat menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-I DMI Provinsi Jatim Tahun 2021 di Hotel Singgasana Surabaya, Senin (20/12).
Khofifah mengatakan, salah satu upaya pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat bisa dilakukan melalui percepatan transformasi digital.
Dalam pandangan Khofifah, saat ini transformasi digital memungkinkan untuk bisa memberikan percepatan pemberdayaan ekonomi khususnya bagi remaja atau pemuda masjid.
“Potensi remaja-pemuda masjid mungkin bisa dimaksimalkan dalam upaya percepatan transformasi digital dalam pemberdayaan ekonomi. Kekuatan para pemuda dan remaja masjid ini luar biasa, mereka punya tekad dan niat untuk mendedikasikan energi produktifnya untuk memakmurkan masjid,” katanya.
Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan oleh para pemuda dan remaja masjid adalah menginventarisir dan mendata pelaku UMKM yang ada di sekitar masjid.
Untuk kemudian para pelaku UMKM tersebut diberikan pendampingan dan pelatihan baik soal kualitas produk sampai dengan pemasaran secara digital.
Selain itu, Khofifah juga berharap DMI dapat ikut mendukung pengembangan industri halal di Indonesia terutama Jatim, salah satunya industri makanan dan minuman halal.
Apalagi, kata Khofifah, industri makanan dan minuman halal di Indonesia saat ini tumbuh cukup pesat. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia.
“Potensi yang dimiliki Indonesia sudah sepatutnya dapat menjadi kekuatan kita untuk mendorong industri halal. Hari ini Indonesia adalah importir terbesar halal food. Kita berharap ke depan bisa menjadi eksportir terbesar halal food yang hari ini masih dipegang Brazil dan Australia,” ungkapnya.
Upaya untuk menjadi eksportir halal food terbesar ini, lanjut Khofifah, bisa dimulai dari pemberdayaan ekonomi yang dilakukan antara lain oleh DMI. Yakni memberdayakan industri makanan dan minuman halal.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasca Evaluasi dan Uji Coba Jalur Pacet-Cangar Hari ini Dibuka Terbatas, Gubernur Khofifah: Semoga Perekonomian Lokal Kembali Lancar
- Kado Hari Kartini, Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan KIP Putri Jawara Senilai Rp 4,6 Miliar untuk Ribuan Perempuan Tangguh Jawa Timur
- Gubernur Khofifah Optimis Kompetensi dan Prestasi Siswa Jatim Semakin Meningkat Wujudkan Indonesia Emas 2045