Khofifah Optimis Bisa Turunkan Kemiskinan Sampai Satu Digit

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa optimis angka kemiskinan di Jatim bisa diturunkan hingga dibawah rata-rata nasional 9,41 persen dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Padahal, per September 2018 tingkat kemiskinan di Jatim mencapai 10,85 persen atau setara 4,2 juta penduduk Jatim.


Ini adalah penurunan kemiskinan tertinggi dalam 5 tahun terakhir sehingga ini akan menjadi fokus kami untuk melihat apa yang menjadikan penurunan kemiskinan ini cukup signifikan pada 6 bulan terakhir,” ujar Khofifah disela kegiatan Bimbingan dan Pemantapan Pendamping dan Operator Jaminan Sosial Lanjut Usia Provinsi Jatim tahun 2018, di Surabaya, Selasa (16/7/2019) malam.

Untuk akselerasi penurunan tingkat kemiskinan di Jatim, lanjut Khofifah, pihaknya juga sedang mengkonfirmasi kepada semua elemen yang bisa memberikan pendampingan secara efektif, terutama berbasis desa di 10 kabupaten yang status sosial ekonominya terendah

Makanya salah satu yang menjadi fokus PKH Plus kedepan adalah 10 kabupaten yang secara kuantitatif masuk pada daerah yang kemiskinannya tertinggi secara kuantitatif itulah yang akan diintervensi program PKH Plus,” beber mantan Mensos RI ini.

Sekedar diketahui 10 daerah di Jatim yang secara kuantitatif status sosial ekonominya terendah adalah Kab Sampang, Kab Bangkalan, Kab Probolinggo, Kab Sumenep, Kab Pamekasan, Kab Situbondo, Kab Bondowoso, Kab Jember, Kab Probolinggo dan Kab Bojonegoro.

Kami juga ingin di saat yang sama melakukan pemberdayaan ekonomi di titik-titik itulah yang kita akan sinergikan dengan pihak swasta termasuk perusahaan-perusahaan,” ungkap Khofifah.[bdp] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news