Setelah iring-iringan atribut tersebut singgah terlebih dahulu di Kabupaten Jombang. Kirab Pemilu 2024 telah tiba di Kabupaten Madiun, Rabu (13/9).
- Kasus Dugaan Penyalahgunaan Anggaran di Madiun Dikawal Ketat, Gerakan Rakyat Tangkap Koruptor Siap Gelar Aksi
- Gelar Halal Bihalal, Alumni Secaba Senapati 96 Santuni Yatim Piatu di Kota Madiun
- Polisi Amankan Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Sawah Madiun, Akui Takut dan Malu Lahirkan di Luar Nikah
Setelah iring-iringan atribut tersebut singgah terlebih dahulu di Kabupaten Jombang. Kirab Pemilu 2024 telah tiba di Kabupaten Madiun, Rabu (13/9).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun menerima estafet Kirab Bendera Pemilu 2024 dari KPU Jombang di Alun-alun Reksogati Caruban, Kecamatan Mejayan.
"Kami targetkan partisipasi masyarakat naik sampai 80 persen, penduduk Kabupaten Madiun bisa menggunakan hak pemilih Pemilu 2024," ujar Ketua KPU Kabupaten Madiun, Ali Nur Wahyudi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Ali menambahkan, selama 8 hari, mulai tanggal 13 sampai 21 September, sejumlah warga Kampung Pesilat bakal diberikan sosialisasi, sekaligus dikenalkan bendera partai politik peserta Pemilu 2024. Tujuannya untuk mengajak warga supaya tidak golput.
"5 tahun lalu sekitar 75 persen yang menggunakan hak pemilih Pemilu 2019. Salah satu tantangannya banyak yang bekerja di luar negeri dan lain sebagainya. Padahal kalau di luar negeri ada panitia pemilihan sendiri. Maka dari itu, nanti kami sosialisasikan lebih gencar. Kami maksimalkan lewat PPK, PPS dan juga ke sekolah maupun pondok pesantren," ujar Ali Nur Wahyudi.
Selanjutnya usai dari kabupaten Madiun, kirab bendera akan melanjutkan perjalanan melewati jalur 5. Yaitu ke KPU Kota Madiun, kemudian KPU Ngawi hingga masuk ke wilayah Jawa Tengah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Dugaan Penyalahgunaan Anggaran di Madiun Dikawal Ketat, Gerakan Rakyat Tangkap Koruptor Siap Gelar Aksi
- Gelar Halal Bihalal, Alumni Secaba Senapati 96 Santuni Yatim Piatu di Kota Madiun
- Polisi Amankan Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Sawah Madiun, Akui Takut dan Malu Lahirkan di Luar Nikah