Penilaian Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah terhadap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dinilai berlebihan. Apalagi jika penyebutan koalisi bohong-bohongan hanya didasari pada belum ditentukannya calon presiden dari koalisi tersebut.
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Fraksi Golkar DPRD Jatim Siap Kawal Periode Kedua Khofifah-Emil, Fokus pada Ketahanan Pangan
Begitu kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada wartawan, Jumat (29/7).
“KIB belum memutuskan siapa capres dan cawapres, jadi masih terbuka siapapun yang akan diusung, PAN boleh usul siapa, yang lain siapa, pada akhirnya akan berkompromi siapa yang dianggap realistis ketiga partai ini untuk maju bersama,” urainya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai KIB yang digawangi PPP, PAN dan Golkar merupakan koalisi yang inklusif alias terbuka pada siapa saja. Apalagi, partai lain juga masih berpeluang untuk bergabung.
Di sisi lain, Adi juga menyinggung rencana koalisi dari Partai Gerindra dan PKB. Menurutnya, koalisi ini akan menjadi batu ujian bagi KIB.
“Kelihatannya serius koalisinya. Minimal koalisi antar partai. Koalisi ini akan diuji kalau yang maju adalah Prabowo dan Prabowo tidak menyertakan Muhaimin sebagai wakil, karena PKB yang mau berkoalisi ya harus muhaimin sebagai wakilnya,” katanya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran