Salah satu owner UMKM di Surabaya, Ida Sri Setyaningsih mengaku pandemi Covid-19 membuat sektor usaha produksi sambal pecelnya begitu terpukul.
- Warga Mojoagung Ikut Daftar Pemilihan KDAW di Desa Pagerwojo Kecamatan Perak Jombang
- Jalur Petak Kereta Api Surabaya Gubeng Menuju Wonokromo, Banyak Tumpukan Sampah
- Seribu Vaksin Untuk Pekerja Pelabuhan Tanjung Perak
"Pandemi Covid-19 ini memang sedikit banyak juga mempengaruhi produksi kita," kata Ida sapaan lekatnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (8/5).
Kendati demikian owner UMKM Makmur Sari Surabaya ini bersyukur. Pasalnya, pemkot mengajak Ida untuk berkolaborasi bersama dalam upaya menangani Covid-19.
Alhasil, meski di tengah pandemi Covid-19, produk sambal pecelnya masih tetap berjalan dan menghasilkan.
“Saya senang sekali bisa berpartisipasi mendukung program wali kota di tengah pandemi ini," katanya.
Terlebih, usaha yang dijalankan Ida di kawasan Perumahan Gunung Sari Indah blok F/14 Surabaya ini rupanya juga menjadi tumpuan bagi warga di sekitarnya.
Saat ini, tetangga di sekitar ikut diberdayakan dalam mendukung produksi sambal pecel pesanan pemkot untuk selanjutnya disalurkan kepada warga terdampak Covid-19.
"Alhamdulillah saya bisa memberdayakan tetangga-tetangga di sekitar. Karena dampak Covid-19 ini mereka tidak aktif di tempat kerjanya," ungkap dia.
Hal yang sama juga dialami Owner UMKM Joana Cookies, Monica Harijati. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pesanan makanan abon dari Pemkot Surabaya. Setiap harinya orderan dari pemkot ini kian bertambah.
“Sampai hari ini pemkot melalui Disdag sudah pesan sekitar 400 kilogram,” kata Monica.
Monica menjelaskan, setiap harinya dia yang dibantu anak-anaknya itu, mampu menyelesaikan kurang lebih 100 kilogram abon.
“Selain dibantu anak saya, kami mengerjakan ini juga secara berkelompok,” katanya.
Namun begitu, Monica juga mengakui, sebelum mendapat orderan, omzet jualannya menurun drastis, terlebih dampak dari pandemi Covid-19.
Namun, tanpa menunggu lama, ia pun bergegas untuk lebih mengaktifkan penjualannya dengan memanfaatkan digital marketing.
“Kita harus bangkit dengan cara yang beda. Akhirnya muncul ide baru dengan mengaktifkan online,” jelasnya.
Untuk saat ini, Monica mengaku jika usahanya mulai bangkit kembali. Selain penjualan, ia pun juga sibuk melakukan workshop secara online agar terbebas dari keterpurukan ini.
“Ya sebelumnya terima kasih sekali kepada Pemkot Surabaya karena selalu memberi semangat dan jeli melihat ketangguhan yang kami kerjakan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Inspektorat Surabaya Periksa Pejabat Kelurahan Bangkingan yang Pungli Rp30 Juta
- PKL di Sekitar Masjid Al-Akbar Direlokasi ke Pasar Rakyat Jambangan, Wali Kota Eri Ramaikan dengan Jalan Sehat
- 20 Tahun Non Aktif, Jalur KAI Kalisat-Panarukan jadi Atensi Presiden Jokowi untuk Diaktifkan