Dianggap menyerang kehormatan Korps Kejaksaan di media sosial, Persatuan Jaksa Indonesia (Persaja) wilayah Tanjung Perak melaporkan Alvin Lim ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
- Statemennya Meresahkan, Putra Putri TNI-Polri Desak Tangkap Alvin Lim
- Anggota Wantimpres Diadukan ke KPK Soal Dugaan Penyimpangan Dana Rp 20 Triliun Pembangunan IKN
- Alvin Lim Singgung Pernyataan Kapolri Soal "Ikan Busuk Mulai dari Kepala"
Laporan tersebut dilayangkan oleh Kasi Intelijen Kejari Tanjung Perak Putu Arya Wibisana, SH, MH dengan tanda bukti lapor Nomor: STPL/B/375/IX/2022/SPKT/ Polres Pelabuhan Tanjung Perak/Polda Jatim.
"Kami laporkan atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik YouTube dengan akun Quo Tien TV 1," terang Putu Arya Wibisana kepada wartawan, Kamis (23/9).
Dalam akun tersebut, terlapor yang berprofesi sebagai advokat ini telah membuat beberapa part video yang menyerang kehormatan dan nama baik Kejaksaan.
Pertama, Alvin Liem membuat video dengan judul "Kejagung Sarang Mafia Part III Jaringan Ferdy Sambo VS Kejaksaan".
Kedua, video dengan judul 'Rekaman Bintang Dua (2) Kejaksaan, Skenario melepaskan Henry Surya". Ketiga video berjudul "Kejaksaan Sarang Mafia Oknum Jaksa Jaksel Peras Leasing Modus Pinjam Pakai" dan ke pada video ke empat berjudul "Kejagung Sarang Mafia Part 4: Dugaan Konspirasi Oknum Indosurya".
"Semua bukti-bukti sudah kami serahkan ke penyidik," kata Putu Arya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Menurut Putu Arya, para Jaksa seluruh Indonesia harus mendesak untuk segera dilakukan proses hukum secara tegas terhadap Alvin Liem sebagai bentuk pembelajaran.
“Apa yang disampaikan telah menyakiti hati Jaksa seluruh Indonesia. Jika tidak diambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan maka akan berpotensi menimbulkan keonaran ditengah masyarakat," tandas Putu Arya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kejaksaan Diminta Serius Usut Dugaan Korupsi BSPS di Sumenep
- Kejati Geledah Dinas Pendidikan Jatim, Cari Bukti Korupsi Dana Hibah Pengadaan Barang dan Jasa untuk SMK
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran