Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan Kamis (28/7) semakin memperlihatkan kemitraan strategis kedua negara. Apalagi, sehari sebelumnya delegasi Komisi I DPR RI juga berada di Korea Selatan dalam rangka tugas pengawasan kinerja KBRI.
- Timnas U-23 Indonesia Akhirnya Bertemu Korsel
- Kabakamla Berangkatkan 24 Personel Ikuti Latihan SAR ke Korsel
- Dua Siswi Asal Aceh Raih Medali Emas Event Internasional di Korsel
Dalam kunjungan tersebut Komisi I DPR RI memastikan beberapa isu dikawal dengan baik guna memperkuat diplomasi RI di Korea Selatan. Mulai dari ekonomi, budaya, pariwisata, pelindungan WNI, serta menjajaki kemungkinan peluang kerja di luar sektor manufacturing dan perikanan bagi pekerja migran Indonesia.
Begitu urai anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/7).
“Kunjungan Bapak Presiden ke Korea Selatan dalam rangkaian kunjungannya ke Beijing dan Tokyo makin memperlihatkan kemitraan strategis kita dengan Korea Selatan. Selain isu ekonomi tentu kami memberikan beberapa catatan menyangkut perlindungan pekerja migran kita seiring dengan dimulainya lagi pengiriman PMI ke Korsel,“ kata Christina.
Korea Selatan, kata Christina, adalah investor terbesar keenam di Indonesia. Maka sangat wajar Presiden Jokowi memberi perhatian khusus dalam kunjungannya kali ini apalagi Presiden sendiri yang menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para CEO perusahaan Korea Selatan.
Ini memperlihatkan komitmen pemerintah memastikan Korsel adalah mitra strategis kita di bidang ekonomi, sekaligus memperlihatkan iklim investasi Indonesia saat ini yang kian kondusif.
“Dari penyampaian Presiden, kesan para CEO terhadap iklim investasi di Indonesia positif, bahkan Presiden meminta mereka untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan pada para menteri, atau langsung kepada Presiden. Ini kami nilai sebagai komitmen yang luar biasa,” tutur Christina.
Politikus muda Partai Golkar ini menambahkan, kunjungan yang dilakukan presiden turut menguatkan diplomasi RI di Korsel yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh perwakilan RI di Seoul.
Dari pertemuan dengan KBRI, Christina mengapresiasi inisiatif terbentuknya fungsi di KBRI untuk mendorong ekonomi kreatif dan digital, percepatan start up, dan diplomasi publik.
“Kami juga mendorong KBRI agar pekerja migran kita bisa merambah sektor lain di luar perikanan dan manufaktur. Karena ada potensi PMI kita untuk juga masuk pada bidang-bidang yang lain, semisal pertanian. Lebih dari itu, kami juga membahas aspek-aspek lain agar kemitraan strategis kita dengan Korea Selatan makin membawa manfaat positif,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Timnas U-23 Indonesia Akhirnya Bertemu Korsel
- Jenderal Agus Subiyanto Jalani Fit and Proper Test Hari Ini, Aspek Netralitas TNI Jadi Sorotan
- Komisi I DPR Kembali Ingatkan TNI Harus Netral di Pemilu 2024