Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang secara perlahan dilaporkan melandai bukan berarti masyarakat bisa abai pada penerapan protokol kesehatan.
- Vaksinasi Guru Garansi Bagi Masa Depan Pendidikan
- Jawab Pesan Jokowi, Gerindra: Prabowo Capres Paling Tepat
- Titip Aspirasi ke Projo Jatim, Ratusan Jukir Madiun Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Apalagi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa aplikasi PeduliLindungi telah mendeteksi ada masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif Covid-19.
Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif Covid-19 masih berkeliaran di ruang publik.
Bagi anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, fakta yang disampaikan Menkes Budi adalah hal memprihatinkan di tengah momentum penurunan kasus positif.
"Ini sangat memprihatinkan dan merisaukan terhadap fakta temuan adanya 3 ribu orang yang tertangkap sistem orang yang positif berkeliaran di mal," ujar Rahmad Handoyo kepada wartawan, Selasa (14/9).
Rahmad berharap ada penelusuran atau tracing pada aktivitas orang positif Covid-19 yang masih nekad berkeliaran di ruang publik.
"Fakta ini harus ditelusuri, didalami, dan ada kontrol yang lebih terhadap sistem yang saat ini berjalan," tekannya.
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, Senin kemarin (13/9), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi.
Budi menyebutkan, sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut. Hanya saja, dia dikejutkan di antara itu ada 3.830 orang yang terdeteksi positif Covid-19 masih berkeliaran di ruang publik.
"Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid-19 tapi masih jalan-jalan," kata Budi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Presiden 2024 Diharapkan Bukan Boneka Oligarki
- Rais Aam PBNU Ungkap Tiga Pusaka "Kesaktian" NU
- Diminta Diskualifikasi Gibran, Bawaslu: Harus Terbukti Dulu Pidananya Curang TSM