Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Junaidi Auly menyayangkan jumlah utang negara yang terus meningkat. Sebab hal ini akan mengurangi anggaran pembangunan dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional.
- Tagih Utang Sambil Bawa Celurit, Deb Collector Ditangkap
- Utang Nepal Airlines Rp5,7 Triliun, Alvin Lie: Garuda Capai Rp142 Triliun
- Iwan Sumule Kritik Stafsus Sri Mulyani: Rasio Utang Aljazair Lebih Tinggi, Tapi Banyak Hal Gratis
"Dengan bertambahnya utang kita, berarti APBN akan terus-menerus terbebani, sehingga semakin menghambat anggaran untuk belanja kebutuhan sosial. Dalam jangka pendek, hal ini akan membuat investasi swasta menjadi crowded dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional," jelas Junaidi dalam acara PKS Legislative Corner, Jumat (19/2).
Junaidi juga menyayangkan pembelanjaan utang yang selama ini dinilai tidak efektif karena tidak pernah menyentuh sektor produktif dan serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional yang hanya 83 persen.
"Sangat disayangkan, anggaran yang berasal dari utang tidak bisa menyentuh sektor-sektor produktif sehingga utang hanya digunakan untuk membayar utang," ucap dia.
Sebagai penutup, Junaidi menyampaikan saran kepada pemerintah agar utang dapat dibelanjakan secara efektif agar tidak menambah beban APBN.
Menurutnya, belanja utang ini dapat diarahkan pada sektor-sektor yang mendorong produktivitas sehingga dapat menjadi modal tambahan bagi pendapatan negara dan bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Utang saat ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari karena adanya defisit anggaran, saat ini yang kita harapkan pemerintah dapat membelanjakan utang ini secara efektif dan efisien. Langkah yang sudah dilakukan adalah membelanjakan utang ini untuk mengatasi persoalan kesehatan dan juga untuk pemulihan ekonomi nasional, tetapi yang menjadi bahan evaluasi adalah sejauh mana langkah-langkah ini membawa dampak positif untuk Indonesia," pungkas Junaidi sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tagih Utang Sambil Bawa Celurit, Deb Collector Ditangkap
- Utang Nepal Airlines Rp5,7 Triliun, Alvin Lie: Garuda Capai Rp142 Triliun
- Iwan Sumule Kritik Stafsus Sri Mulyani: Rasio Utang Aljazair Lebih Tinggi, Tapi Banyak Hal Gratis