Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PP IKA ITS), Wiluyo Kusdwiharto membuktikan komitmennya dalam mendukung perkembangan almamater ITS Surabaya.
Meski menjabat sebagai bagian direksi PLN, WIluyo menyempatkan hadir sebagai narasumber pada rangkaian kegiatan pameran pendidikan Indonesia International Education Training Expo and Conference (IIETE) 2025 di JCC Jakarta akhir pekan kemarin.
“Sebagai Ketum PP IKA ITS, saya berkewajiban untuk men-support perkembangan ITS Surabaya. Kehadiran saya sebagai narasumber di sesi dialog pameran ini, merupakan wujud dukungan saya bagi ITS Surabaya yang menjadi peserta dalam kegiatan ini” kata Wiluyo, Selasa, 27 Januari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Wiluyo tidak hanya berbagi pengalamannya ketika masih mengenyam pendidikan di ITS Surabaya. Ia juga menyampaikan progres perkembangan fasilitas dan prestasi ITS Surabaya saat ini.
“Kami sebagai alumni sangat berbangga dengan kemajuan ITS saat ini. KIta ketahui bersama bahwa tidak hanya fasilitas kampus yang terus diperbaiki tetapi juga pengajarnya semakin diperhitungkan di dunia. ITS kini sudah berada di posisi 114 QS Asia University Ranking dan 585 world. University Ranking, serta sudah ada 4 profesor yang masuk Top 2% scientist in the world. Hal ini tentu sangat kami apresiasi sebagai alumni” tuturnya.
Dengan capaian prestasi yang terus membaik setiap tahunnya, Wiluyo mengajak pengunjung pameran untuk dapat menjadi bagian dari keluarga besar ITS Surabaya.
“Seperti yang sudah saya sampaikan, ITS Surabaya dengan peningkatan kualitas sarana, prasarana pendidikan serta pengajarnya layak menjadi pilihan prioritas bagi anda yang anaknya saat ini tengah memilih dan memilah kampus tujuan studinya," ungkap Waluyo.
"Saya menjadi bukti nyata bahwa ITS Surabaya tidak hanya memberikan hard skills bagi peserta didiknya tetapi juga soft skills diantaranya komunikasi dan team work. Bukti lain hasil soft skills mahasiswa adalah capaian prestasi juara dunia mulai dari robot dengan robot “Ichiro” hingga mobil “sapu angin”. Team work dari berbagai jurusan terbangun apik sehingga sudah tepat apabila ITS Surabaya menjadi pilihan pertama studi bagi putra-putri bapak ibu semuanya” sambung Wiluyo.
Wiluyo yang akrab dipanggil cak Wil juga menyampaikan prestasi alumni di berbagai sektor.
Menurutnya sinergi alumni yang terus mendukung almamaternya menjadi salah satu kunci kemajuan ITS Surabaya saat ini. “Seluruh pencapaian ITS Surabaya saat ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika ITS dan tentu saja dengan dukungan para stakeholders ITS diantaranya kami para alumni.
Keberadaan alumni di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, BUMN, swasta dan organisasi kemasyarakatan seperti parpol turut mendorong kemajuan almamater. Ini perlu terus digaungkan agar makin banyak alumni yang kembali ke ‘rumah’ (ITS Surabaya) dan bersama2 IKA ITS membesarkan almamater tercinta” tambah Wiluyo.
Dengan sinergi dan kolaborasi kuat antara kampus dan alumni diharapkan makin banyak kontribusi yang dapat dihasilkan bagi kemajuan bangsa dan negara.
“Beragam kerjasama yang sudah terbangun antara kampus dalam hal ini ITS Surabaya dengan alumninya diharapkan dapat membantu memperbanyak kontribusi kami bagi negeri tercinta terutama di kepemimpinan pak Presiden Prabowo dengan visi-misinya untuk menjadikan Indonesia semakin sejahtera.” ujar Wiluyo.
Ia juga mengajak agar IKA ITS bersama-sama dengan IKA lainnya turut memperkuat kolaborasi sehingga bersama-sama dapat membangun negeri.
“Dalam kesempatan ini saya juga mengajak seluruh alumni untuk aktif di berbagai kegiatan IKA dan terus menjalin komunikasi dan sinergi baik dengan sesama alumni perguruan tinggi negeri di Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI) ataupun dengan alumni lainnya karena tujuan utama kita semua adalah mendukung negeri ini agar dapat mewujudkan mimpi besar mencapai Indonesia Emas agar negeri dengan kapasitas ekonomi besar ini dapat menikmati kekayaan sumber dayanya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia-nya” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news