Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat sejumlah pedagang aksesoris olahraga di Jakarta bakal gulung tikar. Tak sedikit dari mereka mulai banting setir beralih berniaga makanan hanya untuk bertahan hidup.
- Dicurhati Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Transformasi Digital
- Barang Dirampas dan Dirusak, Pedagang Pasar Larangan Laporkan Kasatpol PP Sidoarjo ke Polisi
- Cek Ketersediaan Bersama Kapolri, Gubernur Khofifah Minta Distribusi Minyak Goreng Diperlancar
Kondisi memprihatinkan ini dialami Rini Susilowati (45). Perempuan singgel parents asal Jawa Barat mengaku tak bisa lagi menggantungkan hidupnya dari berjualan aksesoris olahraga.
“Kalau dibilang memang keadaan semua serba sulit bukan saya saja yang mengalaminya, tetapi sampai kapan seperti ini, Kita harus berusaha bangkit dan berdoa untuk bisa kembali berdagang atau mengais rezeki, sedangkan barang barang saya sudah habis terjual, mobil yang biasa untuk dagang sudah saya jual untuk menyambung hidup,” kata Rini Susilowati pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (1/3).
Nasib serupa juga dialami oleh pedagang asal Jakarta, Manurida Hutapea. Dia mengaku sudah hampir 7 tahun berdagang alat olahraga disetiap event sepakbola, namun setelah pandemi, pria berusia 50 tahun ini sangat merasakan dampak usahanya yang semakin sepi.
“Saya merasakan betul kesulitan yang saya dan keluarga alami, belum tau kapan selesai dan saya merasakan sekali dampaknya. Tapi bagaimana lagi, kalau kita tetap pasrah dengan berdiam diri, menunggu perhelatan sepakbola di mulai, belum pasti kapan,” ujarnya.
“Sedangkan kehidupan sehari hari seperti makan dan kewajiban pokok harus terpenuhi,” pungkas Manurida Hutapea.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dicurhati Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Transformasi Digital
- Barang Dirampas dan Dirusak, Pedagang Pasar Larangan Laporkan Kasatpol PP Sidoarjo ke Polisi
- Cek Ketersediaan Bersama Kapolri, Gubernur Khofifah Minta Distribusi Minyak Goreng Diperlancar