Disharmoni antara Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dengan elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkesan makin tebal.
- PKB Mendukung Wacana Siswa Sekolah Libur Ramadan Sebulan Nonstop
- Warga Mojokerto Keluhkan Sulitnya Akses Modal Usaha, Gus Athoillah Beri Solusi
- Reses Di Kecamatan Pungging, Salim Azhar Terima Keluhan Warga Soal Jalan Rusak Dan Minimnya Bantuan UMKM
Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menanggapi saling sindir antara Cak Imin dengan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
"Pernyataan Muhaimin mempertebal betapa PKB dan elite-elite PBNU memang tidak akur sejak awal. Bagi saya yang melihat dari jauh, pernyataan Muhaimin semakin menunjukkan disharmonisasi antara PKB dan PBNU," kata Adi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/2).
Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa ada konflik hati dan konflik politik antara Cak Imin dengan PBNU.
"Jadi wajar kalau saling bantah-bantahan. Gus Ipul misalnya, mengatakan PKB saatnya kembali ke NU, karena PKB dinilai salah jalan ketika berkongsi dengan Anies, berkongsi dengan PKS, yang selama ini dinilai memiliki warna keagamaan berbeda dengan NU," jelas Adi.
Ditambahkan juga, pernyataan Gus Ipul sangat wajar, agar PKB kembali ke jalan yang benar bersama kawan-kawan NU.
Namun, kata dia, Cak Imin tidak tinggal diam, dan justru membalas dengan statemen-statemen yang cukup agresif dan cukup keras.
"Itu menegaskan bahwa antara PKB, Gus Muhaimin, dalam konteks ini dengan kawan-kawan PBNU, secara struktural memang berjarak. Ini akan memperpanjang konflik keduanya, konflik itu tidak bisa dihindari," pungkas Adi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- PKB Mendukung Wacana Siswa Sekolah Libur Ramadan Sebulan Nonstop