Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) menggelar demo didepan Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnyapuluhan umat Islam Selandia Baru.
\"Kami Mengutuk keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru,\" kata kordinator aksi, M Arif\'an saat dikonfirmasi Kantor Berita di lokasi demo, Jum\'at (22/3).
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Australia untuk segera mengusut tuntas motif dan pelaku pembantaian maupun dalangnya serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku pembantaian.
\"Pemerintah Australia dan Selandia Baru harus menunjukkan upaya serius melawan perilaku Islamofobia dan meningkatkan keamanan dan melindungi keseharian muslim Australia agar dapat hidup damai dan dapat menjalankan ajaranagama dengan aman,\" kata Arif\'an.
Ratusan massa juga menyebut, masih Kata Arif\'an, aksi terorisme tidak punya agama. tindakan terorisme dengan umat Islam adalah tindakan yang sangat keji.
\"Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghapus kebijakan standar ganda isu terorisme,\" ujarnya.
Arif\'an pun Menghimbau seluruh umat Islam, untuk meggalang solidaritas dan persatuan sertamenegakkan dan menjunjung tinggi simbol-simbol Islam.
\"Dan mengajak seluruh umat Islam untuk bahu membahu membantu keluarga korban penembakan dan pembantaian di Selandia Baru dengan menyisihkan sebagianrezekinya dan memberikan infaq terbaik dalam aksi solidaritas ormas Islam Surabaya tersebut,\" pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi demo ini digelar atas keprihatinan umat Islam di Surabaya atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Selain melakukan demo, ratusan orang yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) ini dikabarkan juga akan menggelar sholat goib.[bdp]
" itemprop="headline"/>
Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) menggelar demo didepan Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnyapuluhan umat Islam Selandia Baru.
\"Kami Mengutuk keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru,\" kata kordinator aksi, M Arif\'an saat dikonfirmasi Kantor Berita di lokasi demo, Jum\'at (22/3).
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Australia untuk segera mengusut tuntas motif dan pelaku pembantaian maupun dalangnya serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku pembantaian.
\"Pemerintah Australia dan Selandia Baru harus menunjukkan upaya serius melawan perilaku Islamofobia dan meningkatkan keamanan dan melindungi keseharian muslim Australia agar dapat hidup damai dan dapat menjalankan ajaranagama dengan aman,\" kata Arif\'an.
Ratusan massa juga menyebut, masih Kata Arif\'an, aksi terorisme tidak punya agama. tindakan terorisme dengan umat Islam adalah tindakan yang sangat keji.
\"Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghapus kebijakan standar ganda isu terorisme,\" ujarnya.
Arif\'an pun Menghimbau seluruh umat Islam, untuk meggalang solidaritas dan persatuan sertamenegakkan dan menjunjung tinggi simbol-simbol Islam.
\"Dan mengajak seluruh umat Islam untuk bahu membahu membantu keluarga korban penembakan dan pembantaian di Selandia Baru dengan menyisihkan sebagianrezekinya dan memberikan infaq terbaik dalam aksi solidaritas ormas Islam Surabaya tersebut,\" pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi demo ini digelar atas keprihatinan umat Islam di Surabaya atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Selain melakukan demo, ratusan orang yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) ini dikabarkan juga akan menggelar sholat goib.[bdp]
" itemprop="description"/>
Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) menggelar demo didepan Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnyapuluhan umat Islam Selandia Baru.
\"Kami Mengutuk keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru,\" kata kordinator aksi, M Arif\'an saat dikonfirmasi Kantor Berita di lokasi demo, Jum\'at (22/3).
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Australia untuk segera mengusut tuntas motif dan pelaku pembantaian maupun dalangnya serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku pembantaian.
\"Pemerintah Australia dan Selandia Baru harus menunjukkan upaya serius melawan perilaku Islamofobia dan meningkatkan keamanan dan melindungi keseharian muslim Australia agar dapat hidup damai dan dapat menjalankan ajaranagama dengan aman,\" kata Arif\'an.
Ratusan massa juga menyebut, masih Kata Arif\'an, aksi terorisme tidak punya agama. tindakan terorisme dengan umat Islam adalah tindakan yang sangat keji.
\"Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghapus kebijakan standar ganda isu terorisme,\" ujarnya.
Arif\'an pun Menghimbau seluruh umat Islam, untuk meggalang solidaritas dan persatuan sertamenegakkan dan menjunjung tinggi simbol-simbol Islam.
\"Dan mengajak seluruh umat Islam untuk bahu membahu membantu keluarga korban penembakan dan pembantaian di Selandia Baru dengan menyisihkan sebagianrezekinya dan memberikan infaq terbaik dalam aksi solidaritas ormas Islam Surabaya tersebut,\" pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi demo ini digelar atas keprihatinan umat Islam di Surabaya atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Selain melakukan demo, ratusan orang yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) ini dikabarkan juga akan menggelar sholat goib.[bdp]
"/>
Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) menggelar demo didepan Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnyapuluhan umat Islam Selandia Baru.
\"Kami Mengutuk keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru,\" kata kordinator aksi, M Arif\'an saat dikonfirmasi Kantor Berita di lokasi demo, Jum\'at (22/3).
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Australia untuk segera mengusut tuntas motif dan pelaku pembantaian maupun dalangnya serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku pembantaian.
\"Pemerintah Australia dan Selandia Baru harus menunjukkan upaya serius melawan perilaku Islamofobia dan meningkatkan keamanan dan melindungi keseharian muslim Australia agar dapat hidup damai dan dapat menjalankan ajaranagama dengan aman,\" kata Arif\'an.
Ratusan massa juga menyebut, masih Kata Arif\'an, aksi terorisme tidak punya agama. tindakan terorisme dengan umat Islam adalah tindakan yang sangat keji.
\"Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghapus kebijakan standar ganda isu terorisme,\" ujarnya.
Arif\'an pun Menghimbau seluruh umat Islam, untuk meggalang solidaritas dan persatuan sertamenegakkan dan menjunjung tinggi simbol-simbol Islam.
\"Dan mengajak seluruh umat Islam untuk bahu membahu membantu keluarga korban penembakan dan pembantaian di Selandia Baru dengan menyisihkan sebagianrezekinya dan memberikan infaq terbaik dalam aksi solidaritas ormas Islam Surabaya tersebut,\" pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi demo ini digelar atas keprihatinan umat Islam di Surabaya atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Selain melakukan demo, ratusan orang yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) ini dikabarkan juga akan menggelar sholat goib.[bdp]
Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) menggelar demo didepan Konjen Australia yang berada di Gedung Esa Sampoerna Center, Jalan Ir Soekarno Surabaya.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk meminta maaf atas pernyataan senatornya (Mr Fraser Anning) yang menyudutkan umat Islam serta atas tindakan biadab warganya (Brenton Tarrant) yang telah melakukan aksi penembakan hingga mengakibatkan tewasnyapuluhan umat Islam Selandia Baru.
"Kami Mengutuk keras kebrutalan sekaligus kebiadaban Brenton Tarrant, warga Australia (Australian citizen), terhadap muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat, 15Maret 2019 di wilayah Christchurch, Selandia Baru," kata kordinator aksi, M Arif'an saat dikonfirmasi Kantor Berita di lokasi demo, Jum'at (22/3).
Tak hanya itu, massa juga mendesak pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Australia untuk segera mengusut tuntas motif dan pelaku pembantaian maupun dalangnya serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku pembantaian.
"Pemerintah Australia dan Selandia Baru harus menunjukkan upaya serius melawan perilaku Islamofobia dan meningkatkan keamanan dan melindungi keseharian muslim Australia agar dapat hidup damai dan dapat menjalankan ajaranagama dengan aman," kata Arif'an.
Ratusan massa juga menyebut, masih Kata Arif'an, aksi terorisme tidak punya agama. tindakan terorisme dengan umat Islam adalah tindakan yang sangat keji.
"Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghapus kebijakan standar ganda isu terorisme," ujarnya.
Arif'an pun Menghimbau seluruh umat Islam, untuk meggalang solidaritas dan persatuan sertamenegakkan dan menjunjung tinggi simbol-simbol Islam.
"Dan mengajak seluruh umat Islam untuk bahu membahu membantu keluarga korban penembakan dan pembantaian di Selandia Baru dengan menyisihkan sebagianrezekinya dan memberikan infaq terbaik dalam aksi solidaritas ormas Islam Surabaya tersebut," pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi demo ini digelar atas keprihatinan umat Islam di Surabaya atas tragedi penembakan umat Islam di Christchurch Selandia Baru.
Selain melakukan demo, ratusan orang yang tergabung dalam Solidaritas Ormas Islam Surabaya (SOIS) ini dikabarkan juga akan menggelar sholat goib.[bdp]