RMOLBanten. Penumpang pesawat menjadi korban pencurian setelah
koper besar yang dititipkan di bagaÂsi hilang di converyor belt di
TermiÂnal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.
- Sidang Dakwaan Tragedi Kanjuruhan Malang Digelar Secara Online
- Satgas BLBI Sita Dua Aset Tanah Obligor Trijono Gondokusumo
- Aduannya Terkait Ketua DPRD Terus Berlanjut, Bupati Bondowoso Yakin Polres Akan Profesional
AP II bersama PT Garuda InÂdonesia serta PT Gapura Angkasa mengklarifikasi dan meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna jasa yang mengalami pencurian bagasi di Terminal 3.
Kabar pencurian ini pun viral di media sosial (Medsos). Pengelola bandara sudah seharusnya meningkatkan perlindungan barang bawaan para penumpang yang menggunakan bagasi.
Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno -Hatta, Erwin Revianto meminta maaf atas keresahan yang terjadi di tengah-tengah publik. Pasca kejadian ini AP II langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengevaluasi dan melakukan investigasi.
"Kami perlu mengevaluasi dan menginvestigasi sistem pengawasan terhadap barang baÂgasi yang keluar di area baggage claim," terang Erwin.
Untuk menghindari kasus ini terulang PT AP II akan melakuÂkan peningkatan sistem pengaÂwasan secara umum yaitu dengan menambahkan jumlah CCTV.
Sedangkan secara sembunyi Bandara akan banyak berkeliaran petugas keamanan berpakaian beÂbas atau pengamanan tertutup.
"Standar operasional prosedur (SOP) telah kami lengkapi denÂgan pengamanan tertutup. Kami bersama Garuda Indonesia dan ground handling Gapura Angkasa mulai hari ini (kemarin) telah melakukan pengecekan bagasi yang dibawa keluar oleh penumpang sesuai tidak dengan baggage tag yang mereka punya untuk meÂmastikan keamanan dari bagasi yang dibawa," jelas Erwin.
Pengelola Bandara juga berkoordinasi dengan penyedia jasa bagasi. SOP yang diberlakukan bakal diperketat.
"Kami juga bersama ground handling memastikan delivery pelayanan bagasi ke conveyor belt sesuai dengan standar yang ada yaitu bagasi pertama ter-deliver dalam waktu maximal 20 menit dan bagasi terakhir ter-deliver dalam waktu maximal 40 menit setelah bagasi pertama datang," paparnya.
Ganti Rugi
PT AP II juga telah melakukan pertemuan dengan maskapai Garuda Indonesia dan Gapura Angkasa.
Pada pertemuan tersebut jelas bahwa semuanya fokus membaÂhas tindak lanjut serta evaluasi agar kasus ini tidak terulang. Dalam pembahasan itu dikabarÂkan juga bahwa kerugian barang yang hilang akan diganti kepada pelanggan yang kehilangan. KaÂsus ini sendiri sebetulnya terjadi sudah sejak 12 Mei 2018.
Erwin menuturkan, AP II meÂnyerahkan tindak pidana tersebut kepada Polres Bandara Soekarno-Hatta. "Kepolisian tengah melakuÂkan penyelidikan," ujarnya.
Berdasarkan kronologi yang tersebar di Medsos, korban serta keluarga berangkat dari Denpasar menggunakan pesawat GA 417 dengan meletakkan dua kopernya di Bagasi. Setibanya di Terminal 3 Ultimate sekitar pukul 19.00 WIB langsung menuju conveyor belt untuk mengambil barangnya. NaÂmun sampai barang habis barang miliknya tak kunjung datang.
Pada 17 Mei 2018, Baggage Service Soekarno-Hatta menyarankan penumpang supaya melihat CCTV Bandara. Siang itu, korban ke Polres Bandara untuk meminta surat izin melihat CCTV.
Dari CCTV terlihat dua koper miliknya dicuri oleh orang pria berusia sekitar 20 tahun, tinggi sekiÂtar 170 cm, memakai kaus lengan panjang putih garis-garis, celana pendek, dan sepatu kets. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Deteksi Keberadaan Joseph Paul Zhang Di Jerman, Polisi Akan Kordinasi Dengan Kemenlu Dan Interpol
- Sidang Tuntutan, Hak Politik Bupati Bangkalan Nonaktif R.A Latif Dicabut 5 Tahun
- Satgas Anti Mafia Bola Kembali Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pengaturan Skor Liga 2