Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron menyatakan, Pondok Pesantren (Ponpes), harus menjadi agen yang mampu melahirkan dan mencetak kader bangsa anti korupsi. Sejak 18 tahun KPK berdiri, sudah bertindak untuk memerangi korupsi di Indonesia.
- KPK Pastikan Periksa LaNyalla di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
Namun, banyak oknum-oknum dan pejabat yang sudah di tangkap atas kasus yang menimpanya. Akan tetapi, hal ini masih belum bisa memberikan efek jera dan membersihkan Indonesia dari para koruptor.
"Namun saat ini masih banyak memproduksi koruptor baru (yang ada di Indonesia)," jelas, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat berkunjung ke Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/4).
Menurutnya, kalau saat ini bangsa Indonesia perlu dibenahi dari segi pendidikannya. Salah satunya ialah menggandeng Ponpes, agar bisa memproduksi kader bangsa yang tidak hanya luas ilmunya saja. Melainkan juga mencetak kader bangsa yang terampil.
"Pesantren juga dapat mencetak kader bangsa yang mempunyai karakter yang jujur, peduli terhadap sesama, tertib dan adil. Kalau karakter tersebut dibangun sejak dini, maka para kader bangsa tersebut akan sadar, tidak menggunakan hak orang lain untuk kepentingan pribadinya," sebutnya.
Saat ini masih kata Ghufron, pendidikan anti korupsi ini sangat perlukn. Sehingga, nantinya perlu di wariskan karakter anak bangsa yang jujur.
"Sehingga kedepannya bangsa Indonesia ini lebih baik lagi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Inagurasi Dealer Proshop Fuso 2025, PT Sun Star Motor Probolinggo Apresiasi Para Konsumen Setia
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial