Pesta demokrasi tidak hanya semarak di pemilihan kepala daerah (Pilkada) saja, baik pilgub, pilbup dan pilwakot. Suasana pesta rakyat pun terasa di pemilihan RT dan RW di komplek Serpong Estate, Tangerang Selatan, Banten.
- Para Insan Kreatif Gelar Pelatihan Barbershop untuk Ciptakan Insan Mandiri
- Sebanyak 17.942 Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
- Pemkot Probolinggo Gencarkan Pengenalan Puspaga
Pemilihan di kompleks ini bisa menjadi percontohan untuk pemilihan kepala daerah serentak lainnya. Pemilihan di komplek ini sudah menggunakan teknologi kekinian atau bisa disebut teknologi zaman now.
Teknogi itu, adalah teknolgi electronic voting (e-voting) yang biasa di pakai di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.
Demikian disampaikan pengurus sekaligus panitia pemilihan Angga Andriadipura, kepada Kantor berita Pemilu, Jumat (23/3).
"Kita coba menggunakan formulir e-voting untuk menangkap suara masyarakat di komplek ini terkait kandidat calonnya," katanya.
Teknologi ini kata Angga tidak lain untuk meningkatkan partispasi warga yang selama ini banyak kesibukan dan tidak sempat berbaur atau beraktivitas dengan yang lainnya.
"Rahasia keamanan sangat terjaga," katanya.
Teknologi e-voting sendiri jelas Angga, semua warga di tiap RT memasukan blok rumahnya sebagai identitas pemilih. Kemudian setelah itu, tiap warga memilih sedikitnya 3 calon ketua RT dan 1 calon ketua RW.
Setelah itu, kemudian dilanjutkan mentabulasi hasil. Hasil terbanyak untuk RW kemudian akan di kompetisikan lagi di putaran dua.
"Semoga ini menjadi manfaat buat semuanya. Terutama bisa mencoblos semua," katanya.
Salah satu warga yang bekerja di perushaan plat merah, Abdul Hamid mengatakan, terobosan pemilihan dengan teknologi ini memungkinkan semua warga untuk berpartisipasi aktif.
"Selain kerahasiannya terjamin. Teknogi ini memgkinkan orang mencoblos dimana saja," katanya.
Abdul Hamid pun, berani menyatakan kalau teknologi ini bisa dipakai di Pemilu dan Pilkada.
"Saya kira pemerintah atau KPU bisa mencoba teknologi ini," katanya.
Tipologi penduduk di komplek ini bervariasi, dari pengusaha, IT, pegawai BUMN, jaksa, polisi, pegawai swasta, pengacara juga wartawan.
"Jadi ini bisa disebut miniatur lah," katanya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Tuban Raih Penghargaan Dari Pemerintahan Pusat 7 Kali Berturut Turut
- Disuntik Vaksin, Presiden Jokowi: Tidak Terasa Sama Sekali
- Tindaklanjuti Aduan Warga, Satpol PP Kota Surabaya Amankan 76 Minuman Beralkohol