Pencegahan dan upaya menurunkan angka stunting gencar dilakukan oleh pemerintah pusat hingga daerah.
Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
- Bahas Target Ekonomi 8 Persen, Rizki Sadig Soroti Kesenjangan Digital dan Nasib Petani Gurem
- Revisi UU BUMN Disahkan, Menata Perusahaan Pelat Merah untuk Ekonomi Nasional
- Terima Komisi II DPR RI, Pj Gubernur Adhy Pastikan Jatim Taati Aturan Terkait Penataan PPPK dan Non ASN
Disampaikan Anggota DPR RI komisi IX, Fraksi PPP, H. Sy. Anas Tahir, saat Sosialisasi Germas "Melalui 6 Pilar Transformasi Kesehatan, dan Pencegahan Stunting, Penyakit Menular, dan Tidak Menular", Sabtu (8/4).
"Jadi kita masih punya utang 7 persen," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di Aula Habibur Rahman, Ponpes Kunuuzul Imam, Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel.
Anas Thahir menjabarkan, angka stunting di Bondowoso tertinggi nomer dua di Jawa Timur.
Karena itulah dirinya mengajak seluruh masyarakat di Bondowoso ikut andil menekan angka stunting ini. Salah satunya, yakni dengan mencegah pernikahan dini.
"Salah satu penyebab stunting yang menonjol yakni pernikahan dini," tuturnya.
Ia menyebutkan, kesadaran orang tua dalam mencegah pernikahan dini menjadi sangat penting. Yakni, ibu-ibu harus disiplin tak menikahkan anaknya sebelum usia yang tepat.
Lebih-lebih, saat ini BKKBN telah memiliki program pendidikan pra nikah bagi calon pengantin.
"Ini juga menjadi salah satu intervensi negara agar masyarakat lebih terlibat dalam menekan angka stunting," jelasnya.
Legislatif sendiri, kata Anas, juga masif melakukan sosialisasi ke seluruh Indonesia. Bahkan, hingga 1.000 titik sosialisasi.
"Kita juga anggarkan khusus agar program sosialisasi ini ditambah agar masyarakat bisa semakin aware terkait kesehatan. Utamanya stunting," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Fraksi PPP, Buchori Mun'im, menjelaskan, bahwa dirinya apresiasi langkah sosialisasi masif yang dilakukan Anis Thahir.
Pihaknya sendiri di daerah selama ini selalu mendorong dan memberikan dukungan penuh dalam menangani stunting.
"Memang memberikan dorongan penuh pada Dinsos P3AKB dan Dinas Kesehatan dalam menangani stunting. Agar Bondowoso bebas stunting," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hujan Disertai Angin Landa Bondowoso, Banyak Pohon Tumbang Menutup Jalan dan Timpa Rumah Warga
- Bahas Target Ekonomi 8 Persen, Rizki Sadig Soroti Kesenjangan Digital dan Nasib Petani Gurem
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran