Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya langsung turun ke
lokasi meninjau rumah-rumah di Jalan Margorukun Gang Lebar, Kelurahan
Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Di
lokasi, dia berkomunikasi dengan Ketua RW 3 Margorukun Eko Andriani
yang sudah terlihat capek dan terlihat sedih karena warganya sedang
kesusahan.
Risma pun
berusaha menenangkannya dengan mengusap-ngusap bahu Ketua RW perempuan
itu. Saat itu, Andriani menjelaskan data-data korban dan yang terdampak
kebakaran, termasuk para korban yang sudah diungsikan ke Kampung Ilmu
Jalan Semarang.
Tanpa
pikir panjang, akhirnya Risma langsung beranjak ke Kampung Ilmu. Namun,
sebelum meninggalkan lokasi kebakaran, ia juga sempat dikerumuni
anak-anak untuk bersalaman.
Akhirnya, saat itu pula Risma memberikan buku tulis yang sudah ditandatangani.
Yang
rajin ya sekolahnya, yang pintar ya," kata Risma dikutip Kantor Berita
sambil memberikan buku dan melayani salaman anak-anak itu.
Setelah
puluhan buku diberikan kepada hampir seluruh anak di kampung itu, ia
kemudian bergeser ke Kampung Ilmu di Jalan Semarang. Tiba di tempat
peristirahatan korban kebakaran ini, Risma langsung berkomunikasi
kembali dengan para korban yang rata-rata sudah sepuh.
Saat
bertemu dengan para korban itu, Risma memastikan akan membantu para
korban dengan cara dipindahkan ke rusun. Hal itu berlaku bagi korban
yang tanahnya masih milik PT KAI.
Sedangkan
bagi korban terdampak yang tanahnya sudah milik sendiri, akan dibantu
pembangunannya melalui program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
Jadi,
nanti yang muda-muda tolong didata siapa saja yang sudah siap
dipindahkan ke rusun, kalau sudah siap, besok langsung saya boyong ke
rusun.†kata Risma sambil menguatkan para korban.
Pada
saat itu, ada salah satu korban juga mengeluh surat-surat yang ikut
terbakar, seperti KTP, KK, SIM dan ijazah. Risma memastikan akan siap
membantu mendatangkan beberapa dinas untuk mendata surat-surat yang ikut
terbakar itu, seperti siap mendatangkan jajaran Dispendukcapil untuk
menguruskan KK dan KTP dan juga siap mendatangkan jajaran Dinas
Pendidikan untuk mendata ijazah-ijazah yang ikut terbakar.
Kalau perlu, besok saya datangkan Dispendukcapil untuk cetak KTP di sini." tegasnya.
Akhirnya,
para korban itu nampak senang dan mengucapkan terimakasih banyak kepada
Risma. Mereka pun bersalaman kepada Wali Kota Risma sembari berucap
terimakasih.
Pada
kesempatan itu, Wali Kota Risma juga memastikan akan memindahkan para
korban kebakaran itu ke rusun Penjaringansari yang saat ini masih
kosong.
"Tadi ka nada 16
rumah dengan 42 KK, tapi rata-rata sudah banyak yang sepuh, sehingga
nanti kalau ada 3 KK, yang dua KK akan dipindahkan ke Rusun
Penjaringansari dan satu KK lagi akan dipersilahkan untuk menjaga orang
tuanya yang sudah sepuh. Biasanya memang satu KK menjaga orang tuanya
yang sudah sepuh." katanya.
Ketua
RW 3 Margorukun Eko Andriani mengucapkan banyak terimakasih kepada Wali
Kota Risma dan jajarannya yang sudah melakukan langkah taktis dan
konkret dalam membantu warganya. Apalagi, warga sudah disediakan tempat
istirahat sementara dan selanjutnya akan ditempatkan di rusun.
Perhatian
dari Pemkot Surabaya sangat besar, saya ucapkan terimakasih banyak,
fasilitas dan bantuannya sangat luar biasa, apalagi nanti sampai
ditempatkan di rusun, mereka pasti sangat senang.†kata Andriani.
Sementara
itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota
Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan titik kebakaran itu berawal dari
sebuah rumah penjual pangsit mie yang kompornya gebros. Di tempat itu,
juga terdapat banyak LPJ, sehingga kompor gebros itu menjalar ke LPJ
lainnya dan terlempar ke atas, sehingga terjadi banyak ledakan.
Karena saat ini memang musim kemarau, akhirnya api cepat menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya." kata Irvan.
Api
itu melahap 16 rumah yang ditempati 42 KK. Dalam peristiwa kebakaran
ini, Dinas Pemadam Kebakaran menerjunkan 20 unit mobil kebakaran. Namun,
karena posisinya permukiman padat penduduk dan sulit dijangkau, serta
mobil PMK tidak bisa masuk, akhirnya PMK menggelar selang hingga
sepanjang 200 meter lebih.
Untungnya,
api cepat teratasi karena bantuan dari warga sekitar yang ikut
bergotong-royong membantu memadamkan api. Oleh karena itu, Irvan
memastikan akan terus mengintensifkan simulasi pemadam kebakaran supaya
warga ikut membantu memadamkan api apabila terjadi kebakaran di
sekitarnya.
Bagi saya, warga adalah juru padam yang sesungguhnya." tegasnya.
Pada
kesempatan itu, Irvan juga mengimbau kepada warga apabila ada kejadian
seperti itu, semua kendaraan seperti mobil dan kendaran lainnya bisa
dipinggirkan supaya mobil pemadam kebakaran bisa mudah masuk. Bahkan,
apabila ada gapura dan bangunan di atas jalan, dia sangat berharap
dibongkar dengan swadaya dan kesadaran warga sendiri.
Sekali
lagi saya mohon dengan hormat kepada seluruh warga, apabila ada gapura
yang sekitaranya mobil PMK tidak bisa masuk, diharapkan untuk dilakukan
pembongkaran secara swadaya." pungkasnya. [mkd]
- Viral Video Sekelompok Orang Diduga Membawa Kayu Ilegal di Madiun
- Kunjungi Bondowoso, Gubernur Khofifah Salurkan Zakat Produktif dan Santunan Anak Yatim
- Resmikan Paviliun Khusus ODGJ di RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Begini Pesan Pj Bupati Bondowoso
Baca Juga
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sempat Erupsi 3 Kali, Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Capai 1.157 Meter
- Rapid Antigen Massal Di Lokasi Perampasan Jenazah Covid-19, Dua Orang Reaktif
- Atasi Kasus Stunting, Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Dilakukan diDesa Boro Tulungagung
Baca Juga