Kunjungi SIER, DPRD DKI Jakarta Puji Pengelolaan Bisnis Kawasan Industri

Kunjungan DPRD Jakarta ke SIER Surabaya
Kunjungan DPRD Jakarta ke SIER Surabaya

Panitia Khusus (Pansus) Kawasan Berikat Nusantara (KBN) DPRD DKI Jakarta, memberikan pujian kepada PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).


Hal ini karena kawasan industri yang sahamnya dimiliki pemerintah pusat, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya ini berhasil mengembangkan bisnisnya. 

“Kami dari Pansus KBN DPRD DKI Jakarta ingin melihat, menggali informasi bagaimana strategi pengembangan bisnis SIER. Dan ternyata sangat luar biasa. Mereka bisa berkembang pesat sejak didirikan. Banyak inovasi yang bisa menambah penghasilan perusahaan,” ujar Ketua Pansus KBN DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat di sela kunjungannya ke SIER, Kamis (16/12).

Menurut dia, kunjungan kerja ke SIER sebenarnya sudah dijadwalkan pada tahun lalu. Namun karena pandemi Covid-19 yang melonjak, akhirnya baru bisa dilakukan pada akhir tahun ini. “Kami ke SIER karena ada kesamaan bisnis dengan KBN. Sehingga kami berharap nanti bisa membuatkan rekomendasi-rekomendasi di pansus,” ungkapnya.

Setelah mendengarkan paparan dari jajaran direksi SIER, kata Pandapotan, SIER memiliki kelebihan dibanding KBN. Salah satu yang paling menonjol adalah  sistem pengelolaannya, sistem pengelola usahanya dan sifat pengembangannya.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, meski SIER melakukan bisnis utama berupa menjual lahan, tapi SIER masih sustainable karena begitu di Rungkut Surabaya penuh mereka kembangkan di Rembang Pasuruan dan juga  setiap penjualan lahan selalu dikonversi dengan pembelian lahan industri baru, stok lahannya masih bagus. Hal ini yang tidak dimiliki KBN, karena lahan yang terbatas dan telat dalam pengembangan lahan diluar kawasan.

“Ini nanti yang bisa kami buat rekomendasi. Bahwa di Surabaya saja bisa mengembangkan bisnis kawasan industri yang maju, yang banyak kegiatan bisnisnya sehingga bisa menambah atau memberikan pendapatan kepada pemerintah berbentuk PAD dan pendapatan negara,” ujarnya.

Pandapotan pun memberikan apresiasi kepada jajaran direksi SIER yang hadir pada acara itu, diantaranya Direktur Utama PT SIER Fattah Hidayat, Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono dan Direktur SDM Rizka Syafittri. Menurut dia, direksi SIER sukses membuat inovasi dengan strategi yang matang.

“KBN masih berkutat pada sewa lahan yang letaknya di pinggir laut. Memang ada keterbatasan lahan, tapi jika ada keinginan untuk memperluas lahan bisa sebenarnya. Tinggal bagaimana mengatur strateginya bagaimana dan inovasinya bagaimana,” ungkapnya.

Padapotan mengatakan, Pansus KBN DPRD DKI Jakarta berencana akan memberikan rekomendasi yang salah satunya agar KBN mereplikasi bisnis recurring yang telah dilakukan SIER, diantaranya bisnis periklanan, klinik, pengolahan limbah dan air daur ulang hingga fasilitas olahraga. Sehingga kawasan industrinya terkesan komplit, terintegrasi dalam satu kawasan.

“SIER memang patut menjadi kawasan industri percontohan yang ideal. Sistem bisnisnya matang dan mampu mengkreasi bisnis-bisnis baru, yang pada ujungnya akan membuat para pemegang saham merasa puas,” sambungnya antusias.

Saat kunker di SIER, rombongan Pansus KBN DPRD DKI Jakarta juga diajak untuk melihat pengelolaan limbah di SIER, yang menjadi sayap pendapatan SIER dengan nilai yang cukup besar. Anggota pansus pun terlihat sangat kagum dengan pengelolaan limbah yang modern, mulai dari titik awal limbah hingga limbah itu dibuang dalam bentuk air yang sudah jernih.

Bahkan, Pandapotan dan anggota Pansus KBN DPRD DKI Jakarta lainnya dibuat geleng-geleng kepala, saat melihat pengelolaan air limbah yang hasilnya bisa diminum. “Ini saya coba minum ya. Ternyata airnya lebih segar dari air mineral kemasan yang banyak di pasaran,” kata Padapotan dengan tertawa setelah meminum air bersih olahan limbah SIER.

Pandapotan pun menyempatkan membandingkan kualitas air hasil limbah yang siap minum itu, dengan air mineral kemasan yang ia bawa. “Satu botol ini saya bawa ke Jakarta. Biar nanti bisa saya jadi bahan laporkan. Bahwa air ini berasal dari air limbah yang siap minum. Ini luar biasa,” tegasnya lagi.

Usai dari pengelolaam limbah, anggota Pansus KBN DPRD DKI Jakarta lantas diajak ke rumah oksigen yang masih dalam satu kawasan PT SIER. Anggota pansus pun memuji karena SIER sangat peduli dengan pandemi Covid-19 dengan mendirikan rumah oksigen.

“Ini Salah satu kelebihan SIER. Dia mempunyai lahan yang cukup. Apalagi di sebelahnya ada pabrik oksigen Samator. Jadi lengkap sudah fasilitasnya. Tinggal menyalurkan pipa dari pabriknya ke rumah oksigen. Kalau di KBN mungkin sulit, karena fasilitas oksigennya yang tidak ada seperti di SIER,” tandas Padapotan yang juga Ketua Percasi DKI ini.

Sementara itu, Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, SIER merasa sangat terhormat dengan kunjungan kerja Pansus KBN DPRD DKI Jakarta. Apalagi tujuannya adalah studi komparasi sistem bisnis kawasan industri khususnya dengan KBN.

“Kami juga mendapatkan banyak masukan dari rombongan DPRD DKI Jakarta saat diskusi, terima kasih atas apresiasinya, ini semua karena peran berbagai pihak, khususnya kerja keras semua karyawan sehingga meski dihajar pandemi SIER masih bisa membukukan laba.  Kami berharap semoga kunjungan DPRD DKI ini mendapat kemanfaatan bagi semua pihak” pungkas Didik saat mendampingi rombongan di Pengolahan IPAL SIER [*]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news