Kunker di Malang, Khofifah Bahas SDM SMK di Bidang Gempa dan Kemudahan Akses UMKM

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Balai Besar Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidik Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Kota Malang, Jumat (11/6)/Ist
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Balai Besar Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidik Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Kota Malang, Jumat (11/6)/Ist

Guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang antisipasi potensi gempa dan tsunami di wilayah selatan Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Balai Besar Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidik Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Kota Malang, Jumat (11/6).


Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Khofifah  menyampaikan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan BBPPMPV BOE Kota Malang dalam mempersiapkan SDM para guru SMK menguasai jurusan ahli konstruksi bangunan tahan gempa. 

Untuk mengetahui kondisi tersebut, mantan Menteri Sosial RI itu berdialog dengan Koordinator Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi BBPPMPV BOE Kota Malang Anwar Sidarta.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Gubernur Khofifah melihat secara dekat fasilitas yang disiapkan untuk pengembangan guru SMK di lahan seluas 11 hektar. 

Khofifah menyampaikan, dengan adanya program-program keahlian yang ditunjang dengan fasilitas berskala nasional, BBPPMPV BOE Kota Malang diharapkan dapat menghasilkan SDM lulusan SMK yang siap membantu menyiapkan konstruksi rumah sederhana tahan gempa.

"Jadi kita ini sudah terkonfirmasi seluruh wilayah selatan Jawa itu potensial terjadinya gempa maupun tsunami. Kita ada di wilayah ring of fire. Nah bangunan-bangunan tahan gempa ini kan harus tersosialisasikan, harus terkomunikasikan dan harus tersupport oleh SDM yang cukup," ujar Khofifah, melalui rilisnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Untuk menyiapkan SDM yang memahami konstruksi tahan gempa, Gubernur Khofifah pun melakukan komunikasi dengan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dimana sebelumnya, dibutuhkan waktu 2 tahun untuk menyiapkan tenaga yang dapat memahami skill bangunan tahan gempa.

"Kalau di SMK ini masih harus ditingkatkan maka butuh S2. Komunikasi saya dengan tim ITS butuh itu paling tidak 2 tahun, kalau 1 tahun tidak cukup berarti setingkat D2. Jadi anak SMK itu akan punya 2 ijasah, yaitu ijasah SMK dan D2," kata Khofifah.

Dengan begitu, lanjut Khofifah, para lulusan SMK akan memiliki pendalaman keahlian menyiapkan rumah tahan gempa. Dimana saat ini, tenaga yang banyak dibutuhkan di Jawa Timur yakni untuk mengantisipasi adanya potensi bencana alam. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, dengan adanya fasilitas di Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) milik Kemendikbud RI ini, dapat memungkinkan para siswa SMK mendapatkan pelatihan sekaligus studi lanjutan untuk jenjang D2, khususnya di bidang ahli bangunan tahan gempa.

"Kalau seluas wilayah selatan Jawa kita harus terstandarisasi, misalnya konstruksinya membutuhkan spesifikasi. Ini menjadi penting, mungkin tidak hanya ITS tapi pendidikan-pendidikan di fakultas vokasi lain," imbuh Khofifah.

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Khofifah juga meninjau beberapa ruang yang digunakan untuk pelatihan dan praktek. Diantaranya ruang kerja kayu, bengkel otomotif, serta ruang kerja teknologi batu dan beton. 

"Vokasi ini kebutuhan kita kalau ini bisa dirangkai-rangkai, misalnya primary nya disini, kemudian sampai kepada tahap advancenya disini atau cari tempat lain. Apa yang memungkinkan bisa kita tingkatkan pada vokasi tertentu, apakah elektro atau kah otomotif ? atau kah kayu ? ataukah bangunan dan batu ?," ujar Khofifah.

"Artinya disini sudah dipercaya memberikan skill dan ilmu terapan untuk beberapa pelajaran," imbuhnya.

Selain membahas SDM SMK, di kota yang sama Khofifah Indar Parawansa juga meminta kepada Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur untuk lebih banyak diberi akses penguatan SFM,  perluasan pasar serta   permodalan guna mengembangkan usahanya. 

"Saya mendorong agar Dinas Koperasi di provinsi, kabupaten/kota untuk dapat memberikan akses seluas luasnya. Utamanya, guna mengembangkan varian dan kualitas produk, penguatan SDM  dan dipermudah akses permodalan bagi usahanya. Salah satunya, lewat event atau kegiatan yang memberikan ruang bagi pelaku IKM dan KUKM agar bisa bergabung didalamnya," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rapat Koordinasi Program Prioritas Pemberdayaan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan, salah satu akses kemudahan yang diberikan adalah dengan dilibatkannya para pelaku K-UKM Jatim pada event berskala nasional maupun internasional.  Seperti pada bulan Agustus 2021 mendatang giliran  Provinsi Jawa Timur akan menjadi tuan rumah  program nasional  Bangga Buatan Indonesia dikordinasikan BRI bersama Bank Indonesia.

Lewat event tersebut,  diharapkan bisa memompa semangat kebabgkitan KUMKM Jawa Timur sekaligus sebagai   pengembangan pasar bagi para pelaku IKM dan UKM.

"Kebetulan Jatim akan menjadi tuan rumah di acara tersebut Agustus mendatang. Saya mohon seluruh pelaku IKM dan KUMKM di Jatim bisa bergabung dalam event keren ini. Apalagi ditambah semangat heroik untuk Jatim Bangkit di bulan Agustus sangat  tepat momentumnya," terangnya. 

Sampai saat ini, sebut Khofifah, tercatat ada 22.834 koperasi aktif dan 9,78 juta UMKM di Jatim. Keduanya, baik Koperasi maupun UMKM berkontribusi 57,25 persen  terhadap PDRB Jatim yang menjadikannya sebagai tulang punggung ekonomi di Jatim.

Untuk itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bagaimana pengurusan izin baik dari IKM maupun UKM utamanya dalam industri makanan dan minuman (mamin) mulai PIRT, BPOM sampai dengan sertifikasi halal perlu difasilitasi kemudahan dan percepatannya.

Prinsipnya, orang nomor satu di Jatim ini juga menekankan bagaimana para pelaku Koperasi dan UMKM, utamanya mamin terfasilitasi dalam pengurusan legalitas seperti PIRT, BPOM dan sertifikasi halal. 

Menurut Khofifah, terfasilitasinya pengurusan tersebut harus seiring  dengan permodalan yang diberikan. 

"Pastikan semua lini dan level telah terkonfirmasi akses lebih mudah cepat lalu siapkan klinik UKM dan IKM untuk fasilitas jika  ada hal yg perlu dibantu prosesnya," ujarnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news