Aktivis Kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai menyesalkan tindakan Presiden Joko Widodo yang menciptakan kerumunan warga saat melakukan kunjngan kerja di Pasar Porsea, Toba Sumatera. Pasalnya, saat ini Indonesia masih dihadapkan situasi pandemi virus corona baru (Covid-19).
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Kata Pigai, apa yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia itu bisa berdampak tidak baik bagi warga.
"Presiden hadir di tengah kerumunan warga itu mempertontonkan perilaku buruk dalam menghadapi pendemo Covid yang mengancam warga," kata mantan Komisioner Komnas HAM itu dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/2).
Pigai berpendapat, salah satu transmisi terbesar dalam Covid adalah melalui kerumunan. Atas dasar itulah, ia melihat Jokowi seperti mengorkestrasikan berani melawan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
"Saya melihat Presiden cenderung orkestrasi menabrak prokes dibandingkan orkestrasi taat aturan Prokes. Bagaimana bisa dicontoh kalau pemimpin tidak bisa meneladani rakyat yang dipimpinnya," pungkas Pigai.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer