Princess Cruises bekerjasama dengan badan riset Wakefield Research, merilis riset tahunan kedua Relaxation Survey untuk Indonesia. Dari riset tersebut, orang Indonesia mengalami tekanan stres dimana 82% pengikut riset mengemukakan bahwa mereka kesulitan tidur karena selalu ada kemungkinan untuk membawa beban pikiran berlebihan ketika liburan. Tren ini terus berlanjut dari tahun lalu dimana angka tercatat setinggi 83%.
- Semarang Zoo Mulai Dibanjiri Pengunjung, Manajemen Perketat Prokes
- Kapolrestabes Surabaya Dampingi Forkopimda Jatim Pantau Wisata KBS, Pastikan Pengunjung Aman dan Nyaman
- Kang Emil Prediksi Vaksin Covid-19 Baru Tersedia Awal Tahun Depan
Orang-orang sering menggunakan rutinitas yang memberi isyarat kepada tubuh mereka bahwa sudah waktu untuk tidur. Banyak yang memilih camilan atau minuman. Survei menemukan bahwa makanan sebelum tidur yang paling umum untuk orang Indonesia adalah produk dairy, seperti susu (43 persen), diikuti oleh sesuatu yang manis seperti kue kering atau kue basah (27 persen) dan minuman panas tanpa kafein (24 persen). Anehnya, sekitar 16 persen orang Indonesia akan tetap minum minuman berkafein panas seperti kopi atau teh sebelum tidur dan ini dapat menyebabkan tidur gelisah atau kurang tidur.
Meluangkan waktu istirahat adalah salah satu cara bagi orang dewasa untuk bersantai dan menghilangkan stres. Namun, sepertiga orang Indonesia usia bekerja (33 persen) tidak menggunakan semua jatah cuti mereka tahun lalu. Orang Indonesia yang menikah atau dalam suatu hubungan lebih cenderung menggunakan semua jatah cuti mereka, kemungkinan karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan orang yang mereka cintai.
Anak-anak tampaknya memiliki energi tak terbatas yang pada akhirnya menjadikan orang tua mereka cepat lelah. Studi ini juga mengungkapkan bahwa orang tua yang bekerja memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengambil waktu rehat dari pada orang tua tidak bekerja, hanya untuk bersantai atau tidur saja �" 96 persen orang tua aktif bekerja telah mengambil waktu rehat sejenak dibandingkan dengan 91 persen orang tua yang tidak bekerja.
Tahun lalu, Dr. Breus mengunjungi Jakarta untuk meluncurkan Princess Luxury Bed yang dia kembangkan bersama dengan Princess Cruises. Lebih dari 45.000 ranjang ini sekarang ada di lebih dari 22.000 kamar kabin di 17 kapal pesiar Princess Cruises.
Para tamu Indonesia dapat merasakan pengalaman tidur pulas di ranjang Princess Luxury Bed di atas kapal pesiar Princess Sapphire yang akan berbasis di Singapura mulai dari bulan Desember 2019 hingga Maret 2020, atau dimanapun di dunia dengan kapal pesiar Princess baik di Jepang, Australia, Eropa, Kepulauan Karibia, Amerika Serikat dan atau Kanada. Pengalaman tidur lelap di ranjang mewah kami semakin akan mendorong pengalaman tidur malam nyenyak sehingga Anda sebagai turis menjadi semakin segar untuk kegiatan hari berikutnya," ungkap Farriek Tawfik, Direktur Asia Tenggara, Princess Cruises.[isa/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pj Wali Kota Malang Dukung Potensi Ekraf melalui Workshop Photography 2024
- Minggu, Wisata Kampung Kapitan Dibuka Kembali
- Festival Rujak Uleg Surabaya Masuk Daftar Kharisma Event Nusantara