Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO mengecam keras penangkapan Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang dan Ketua Umum Komisariat Universitas Banten Jaya (Unbaja) pada Senin malam (20/9) hingga Selasa siang (21/9).
- Resmi Diumumkan PDIP, Ipuk dan Sugirah Siapkan Program Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi
- Instruksi AHY: Kader Demokrat Tetap Bersama Koalisi Perubahan
- Cak Imin Ajak Susi Pudjiastuti Gabung Timnas Amin
Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail, mengutuk keras tindakan penahanan yang dilakukan oleh aparat tanpa menyertakan Surat Perintah (SP) Penahanan.
“Sebagai Ketua Umum PB HMI saya mengutuk keras tindakan pihak aparat yang telah melakukan penangkapan terhadap dua kader HMI MPO Cabang Serang,” ujarnya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/9).
Menurutnya, penangkapan dan penahanan yang dilakukan oleh aparat menjadi bukti nyata bahwa rezim ini semakin represif. Padahal yang dilakukan kader sebatas ingin menyampaikan aspirasi, tapi langsung ditahan.
“Padahal kebebasan berpendapat di muka umum jelas dilindungi oleh UU, apalagi di dalam negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia,” tuturnya.
Affandi menerangkan bahwa peristiwa penangkapan yang dialami oleh Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang dan Ketua Umum HMI MPO Komisariat Unbaja ini merupakan bentuk kegagalan berdemokrasi.
Menurutnya, meskipun dua kader tersebut sudah dibebaskan, tindakan yang dilakukan oleh aparat setempat sangat melukai rasa kebebasan berpendapat bagi masyarakat Indonesia, khususnya seluruh kader HMI di manapun berada.
“Penangkapan semacam ini bukan baru kali ini saja, tetapi sudah terjadi di beberapa tempat yang lainnya, di mana mahasiswa dan rakyat dibatasi hak demokrasinya ketika ingin memberikan kritik kepada penguasa,” ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- HMI Laporkan Hakim ke KY Buntut Vonis Bebas Penghubung Jual Beli Cula Badak
- Reza Purnama Terpilih Ketua Umum Kohati PB HMI Periode 2023-2035
- Ikhtiar Mengembalikan Khitah HMI