Laba badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemprov Jawa Timur, PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) tahun buku 2022 dibawah kepemimpinan Direktur Buyung Afrianto, tercatat naik 400% dibanding tahun 2021 demikian pula deviden ke Pemerintah Provinsi, dengan laporan keuangannya tsb memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
- Cek Pemasangan 58 Titik PJU di Tanjung Perak, Wali Kota Eri: Warga Harus Dapat Penerangan
- Pemasangan 7.580 Unit PJU Masuk Program Prioritas Pembangunan Pemkot Surabaya Tahun 2024
- Tandatangani Komitmen dengan RT/RW, Wali Kota Eri: Tidak Boleh Kampung Tak Ada PJU-nya
Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PJU untuk tahun buku 2022, pada Kamis (14/04) lalu di Kantor PT. PJU, Jl Pemuda Surabaya.
RUPST dihadiri pemegang saham, yaitu Pemprov Jatim (99,06%), diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim Mohammad Gunawan Saleh didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jawa Timur Budi Raharjo dan turut hadir Dirut PT Air Bersih Jatim Joko Triono selaku pemegang saham 0,04%.
Hadir Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq. RUPST dipimpin Buyung Afrianto selaku Direktur, dengan Agenda utama RUPST adalah Pengesahan laporan tahunan dan laporan keuangan tahun buku 2022 dan Pengesahan penggunaan laba PT Perseroan tahun buku 2022.
Buyung Afrianto memaparkan laporan kinerja operasional dan keuangan perusahaan tahun 2022, yang berdasar hasil audit KAP memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP), mencatat laba bersih sebesar Rp 131.180.514.569, meningkat 400 persen lebih dibanding tahun 2021 sebesar Rp 30.592.781.013.
"Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU mendapat WTP. Ini patut kita syukuri seiring dengan perolehan laba tahun 2022 tersebut. Selain karena adanya peningkatan lifting pendapatan dari WK Cepu, juga manajemen melakukan perbaikan internal yaitu konsolidasi untuk peningkatan kondusivitas lingkungan kerja dan efisiensi operasional yang mencapai 40%," kata Buyung Afrianto.
Dampak positif dari kenaikan laba tersebut adalah naiknya setoran dividen PT PJU ke Pemprov Jatim sebagai pendapatan asli daerah (PAD), dari target Rp 16,5 Miliar naik menjadi Rp 20 Miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 13,5 Miliar.
"Sebagai BUMD milik Pemprov Jatim sudah barang tentu kami berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur melalui setoran PAD dan multiplier effect lainnya yang sejalan dengan Nawa Bhakti Satya Ibu Gubernur," katanya.
PT PJU, kata Buyung, pada tahun 2023 ini tetap optimis, sejumlah usaha untuk memperoleh sumber pendapatan baru telah nampak, misalnya pendapatan dari pengelolaan PI10% WK Ketapang, kegiatan usaha gudang LPG 3kg kerjasama dengan PT Pertamina Retail di Mojowarno Jombang dan pengembangan Solar Panel.
Sebagian laba tahun 2022 berdasar keputusan RUPST disetujui juga untuk dipergunakan membiayai inovasi atau usaha pengembangan baru perusahaan, misal pengembangan CNG gas untuk industri, trading LPG dan condensate, pengembangan kawasan pelabuhan di Probolinggo, serta pengembangan solar panel mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan mendukung Surat Edaran Gubernur 671/630/124.5/2022 mengenai PLTS atap.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jatim Gerbang Baru Nusantara: Sinergi BUMD dan UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Global
- Anggota Komisi C DPRD Jatim Kritisi Sumbangsih Deviden BUMD dan Transparansi Laporan Keuangan
- Wakil Ketua DPRD Jatim Blegur Prijanggono Evaluasi BUMD Pemprov Jatim