Seorang Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Blitar kembali meninggal dunia.
- Komunitas Tionghoa Surabaya PPNKRI Rayakan Kemerdekaan dengan Pameran UMKM dan Diskusi Kebangsaan
- Dikelilingi Kawasan Bersejarah, Jembatan Lama Kota Kediri Bakal Masuk Rute City Tour
- Bupati Lindra Siapkan Anggaran Rp 80,Miliar untuk Percepatan Pembangunan Tuban
Ia mengalami gejala lemas sejak pelaksanaan Pemilu Rabu (17/04) lalu. Saat Penghitungan, Wiji sudah mulai lemas. Oleh rekan-rekanya Ia diminta untuk istirahat dan kembali saat tanda tangan berita acara.
"Ia bertugas mencelupkan jari saat Pemilu," ungkap Ibnu Hajar, anak menantu korban dikutip Kantor Berita , Jumat (26/4).
Karena terus lemas, bapak dua anak ini dibawa ke mantri desa, namun tidak ada perubahan. Pada Sabtu siang, pihak keluarga memutuskan untuk membawa ke rumah sakit.
"Oleh dokter bapak dikatakan kecapekan, sehingga lemas," terang Ibnu.
Meski sudah menjalani perawatan medis, namun kondisi pria yang sering menjadi KPPS tiap kali Pemilu ini terus memburuk. Kamis pagi, Ia meninggal dunia setelah enam hari dirawat di rumah sakit.
Sejauh ini, sudah ada empat relawan Pemilu yang ada di Kabupaten Blitar meninggal dunia. Dari empat korban ini, dua Linmas dan dua petugas KPPS.
"Ahli waris korban akan diundang oleh Ibu Gubernur Jawa Timur dan KPU Provinsi, ini sudah kami data, meski baru, datanya sudah kami masukkan," ungkap Ketua KPU Kabupaten Blitar, Imron Nafiffah.[rob/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Resmi Berangkatkan 737 CJH Lamongan, Bupati Doakan Jadi Haji Mabrur
- Takziah ke Rumah Duka 4 Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, Pj Gubernur Adhy Sampaikan Duka Cita dan Santunan
- Tinjau Kolam Renang Jambangan, Wali Kota Eri Ungkap Proses Revitalisasi Sudah 100 Persen