Lahan Pertanian Semakin Sempit, Pemkot Probolinggo Gelar Pelatihan Hidroponik

Wali Kota Probolinggo beserta Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain dan Pejabat Pemkot Probolinggo Saat Pelatihan Hidroponik/RMOLJatim
Wali Kota Probolinggo beserta Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain dan Pejabat Pemkot Probolinggo Saat Pelatihan Hidroponik/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menggelar pelatihan pertanian Hidroponik di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.


Kegiatan tersebut diikuti 50 orang terdiri dari perwakilan RW dan KRPL se Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo.

Giat itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang didampingi Plt Camat Mayangan M. Abbas, Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain, Lurah Mangunharjo dan seorang praktisi hidroponik yang didapuk sebagai narasumber.

Dalam laporannya, Lurah Mangunharjo Hari Setiyo Yani menyampaikan saat ini luas lahan pertanian semakin menyempit.

Sementara itu, pertumbuhan pembangunan serta bertambahnya populasi manusia tidak bisa diimbangi dengan bertambahnya luas lahan pertanian yang merupakan sumber utama penghasil bahan pangan.

Oleh karena itu, banyak orang mulai melakukan penelitian dan percobaan tentang bagaimana agar sumber penghasil bahan pangan semakin bertambah. Namun tidak mempermasalahkan soal luas lahan yang semakin menyempit.

Salah satu metode yang banyak diketahui oleh orang, ungkapnya, adalah dengan bercocok tanam hidroponik.

Metode ini, lanjutnya, sudah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengimbangi kebutuhan bahan pangan yang semakin bertambah sementara lahan pertanian yang semakin menyempit.

Sementara itu Wali Kota Habib Hadi menyampaikan, Pemkot Probolinggo sendiri merasa perlu melakukan permberdayaan masyarakat guna mendukung upaya peningkatan kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Mangunharjo. Sebagai salah satu kelurahan dengan kepadatan tinggi yang memerlukan alternatif upaya dalam optimalisasi keterbatasan lahan.

Ia pun mengapresiasi inisiasi acara ini dan menilai kegiatan itu sangat bermanfaat. Selain bisa merubah pola pikir terhadap pemanfaatan lahan dan pekarangan yang sempit, juga mampu mewujudkan nilai ekonomi di lingkungan masing-masing.

“Pelatihan ini akan sangat membantu perekonomian warga. Harapan kita, agar peserta dapat serius mengikuti materi dalam pelatihan, sehingga nantinya mampu diaplikasikan di lingkungan rumah masing-masing,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (29/8).

Habib Hadi berharap, kegiatan pelatihan hidroponik tersebut dapat membangkitkan minat dan motivasi masyarakat untuk melakukan budidaya tanaman dengan menggunakan tekhnik hidroponik.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Dan pada narasumber, saya harap dapat memberikan materi yang mudah dimengerti oleh para peserta. Sehingga proses transfer pengetahuan dan pengalamaan pengelolaan sampah dapat dipahami untuk diterapkan oleh masing-masing peserta pelatihan ini,” tegasnya.

Ia pun menegaskan pada puluhan peserta bahwa ia akan melihat hasil dari giat hari ini, dalam satu setengah bulan ke depan. Jika hasilnya terbukti dan berhasil, Habib Hadi pun menjanjikan hadiah untuk para peserta yang didominasi kaum emak-emak tersebut.

“Saya tantang anda sekalian. Saya akan datang lagi dan liat hasilnya seperti apa. Jangan cuma acara seperti ini saja terus tidak berlanjut. Yang berhasil saya pastikan ada hadiah menyenangkan,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news