Langkah Konkret Khofifah Agar Tak Ada Banjir Lagi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan menambah tiga sudetan baru. Dari hasil konsultasi dengan pakar air, sungai Bengawan Solo membutuhkan lima sudetan, dan saat ini baru terdapat dua sudetan. Kebijakan ini untuk mengantisipasi meluapnya Sungai Bengawan Solo terutama saat tingginya intensitas hujan.


Selain itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga terus melakukan langkah-langkah koordinatif dengan instansi terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

"Dalam waktu kurang lebih dua jam ini BBWS akan melakukan langkah preventif dengan menyiapkan sand bag atau karung pasir untuk mengantisipasi makin meluasnya luapan tanggul di Balerejo. Sedangkan untuk jangka panjang akan dibuat Bronjong, kemudian Plengsengan," kata mantan Menteri Sosial RI ini.

Selain langkah jangka panjang, mengatasi banjir di Madiun ini, Khofifah juga serius melakukan langkah jangka pendek yakni evakuasi terutama bagi masyarakat lansia, ibu hamil, maupun anak-anak. Pemprov Jatim dalam hal ini BPBD Provinsi Jatim bersama dengan Pemkab Madiun dan Forpimda terus melakukan gerak cepat mengatasi bencana dengan mendirikan posko pengungsian, mengirimkan bantuan baik makanan, pakaian sampai dengan bantuan personil.

"Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan jajaran Bupati dan Forpimda Kabupaten Madiun yang telah melakukan evakuasi dan tanggap darurat secara baik. Saya melihat juga banyak relawan yang membantu, saya harap mereka dapat terus membantu hingga masa tanggap darurat selesai,” katanya sembari menambahkan akan dilakukan masa rekonstruksi dimana akan dilakukan dinas terkait seperti Dinas PU dan Dinas Pertanian.

Dalam seminggu ini, Khofifah juga  akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan Bupati/Walikota yang wilayahnya terdampak banjir seperti Bojonegoro, Lamongan, Ponorogo dan Ngawi. Ia juga akan melakukan koordinasi agar daerah-daerah tersebut dapat melakukan mitigasi bencana dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

"Ke depan kita akan bekerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi atau provider dalam menyediakan peringatan dini melalui pesan singkat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai atau titik rawan bencana. Dengan begitu, masyarakat bisa segera melakukan langkah antisipasi dan tanggap bencana," tutupnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news