Ketua Dewan Perwakilan daerah (DPD) Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendesak tidak ada lagi praktik kekerasan terhadap warga Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
- Peduli Guru Honorer, Ngalam Ijates Deklarasi Dukungan LaNyalla sebagai Capres 2024
- LaNyalla Sudah 'Kumandangkan Iqomah', Saatnya Rapatkan Barisan Mengembalikan Kedaulatan Rakyat
- Ketua DPD RI Dorong Revisi Perpres Bisa Selesaikan Konflik Agraria
Selain tidak ingin ada kekerasan, LaNyalla juga meminta ada pola pendekatan manusiawi saat berinteraksi dengan warga Wadas yang menolak keras aktivitas tambang batu andesit di wilayahnya.
"Tak boleh lagi ada tindakan represif kepada warga Wadas dalam pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah Wadas tahap dua," kata LaNyalla seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/7).
Mantan Ketua Umum PSSI ini melihat, Warga Wadas masih trauma dengan tindakan represif aparat yang pernah dilakukan. Akibatnya, Warga Wadas bersikap defensif saat ada unsur yang menjadi wakil pemerintah dan perusahaan yang akan menambang di lokasi mereka.
Ia menyarankan pemerintah segera mencari jalan keluar dari penolakan warga Wadas.
"Harus diupayakan jalan keluar terbaik, tak boleh ada pemaksaan," ujar LaNyalla.
Apalagi, LaNyalla menilai sikap menolak sebagian warga wadas adalah hak masyarakat. Dengan demikian, pemerintah seharusnya bisa bersikap bijaksana dalam menjalankan proyek strategis nasional (PSN).
Selain itu, sampai saat ini kondisi Warga Wadas masih dalam keadaan terbelah.
"Di sinilah diperlukan kebijaksanaan dan kedewasaan para eksekutor agar terdapat win win solution dan tetap mengedepankan permufakatan," demikian LaNyalla.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggota DPR RI Muhammad Khozin Ajak Wartawan Jember Lakukan Advokasi Konflik Agraria
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran