Metode tes Covid-19 yang digunakan pemerintah untuk mendeteksi infeksi varian Omicron diragukan oleh Lapor Covid-19.
- Tunjang Pelayanan Pasien Isoman, Kemenkes Terus Tingkatkan Layanan Telemedisin
- Pakar Nilai Kebijakan Penerintah Soal Pencegahan Omicron Amburadul!
- Gegara Omicron, Garuda Indonesia Tunda Penerbangan Jemaah Umroh
Lapor Covid-19 meragukan metode tes di Indonesia lantaran tak yakin kasus infeksi Omicron hanya tiga orang.
"Di Eropa atau AS sudah meledak Omicron, kok di Indonesia masih aman-aman saja?" tulis Lapor Covid-19 dalam akun Twitternya pada Senin (20/12).
Alasan paling mendasar yang diamati Lapor Covid-19 adalah mengenai riwayat testing dan tracing dua tahun ke belakang oleh pemerintah, apakah sudah cukup untuk mendeteksi kasus-kasus infeksi yang ada.
"Atau mungkin sudah banyak kasus Omicron, tapi tidak sadar?" herannya.
Maka dari itu, Lapor Covid-19 berpendapat testing dan tracing yang kuat adalah kunci melacak kasus Covid-19. Khusus untuk mendeteksi varian Omicron, harus menggunakan tes PCR.
"Skemanya, tes pakai PCR, kalau positif lanjut ke genome sequencing. Sayangnya, kok malah dominan antigen ya di Indonesia?" tutup Lapor Covid-19, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Antisipasi Varian XBB, Anggota DPRD Jatim Imbau Masyarakat Terapkan Jurus 5 M
- Satu Pasien Varian Covid - 19 XBB Dinyatakan Sembuh, Begini Langkah Serius Dinkes Surabaya
- Pemerintah Diminta Percepat Vaksinasi Booster Pasca Munculnya Omicron BA.4 dan BA.5