Meski Walikota Tri Rismaharini sudah memberi maaf pemilik akun Facebook, Zikria Dzatil yang telah menghinanya, namun laporannya ke Polrestabes Surabaya dianggap akan kembali memecah belah masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).
- Demokrat Jatim Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Di Malang
- Kementerian ESDM Dukung Smelter Titanium Pertama di Indonesia
- KPK dan Dewas akan Klarifikasi Harta Kekayaan Brigjen Endar Priantoro
Menurut Dian Permata, bahwa masyarakat Indonesia yang sudah mulai perlahan bersatu pasca Pilpres 2019. Namun kini bakal kembali terpecah akibat pelaporan Risma ini.
Terbelah kelompok masyarakat ini, lanjut Dian Permata, adalah munculnya kelompok yang kemudian membandingkan Risma dengan pejabat lain yang pernah atau sering diolok-olok ataupun dikritisi di media sosial tapi tidak menyeret pelaku ke ranah hukum.
Di satu sisi, ada juga kelompok yang mendukung Risma. Muaranya kembali ke pertarungan antara cebong dan kampret saat Pilpres.
"Ini pasti disandingkan dengan banyak yang
mengolok-olok Gubernur dan pejabat yang lain gitu kan," ujar Dian Permata.
Respon aparat kepolisian yang dengan cepat menangkap netizen yang mengkritik
Risma pun membuat masyarakat semakin terbelah lantaran dianggap hukum hanya
tajam ke pihak sebelah.
"Saya khawatirnya gini ke pranata hukum, pisau itu tajamnya hanya ke kubu sebelah, saya khawatir di situ. Kan masih ingetkan meme (Joker) Anies Baswedan?" tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Eri Cahyadi Safari Politik ke Partai Golkar Surabaya, Ketua DPD Sebut Hatinya Eri Sudah Golkar
- Fraksi NasDem DPRD Jatim Dorong Pemerintah Pikirkan Nasib Anak Nakes Yatim
- Butuh Tambahan Keterangan, KPK Cegah 8 Pegawai BPK Riau Bepergian ke Luar Negeri