Laporan Warga Magetan Jadi Korban "Cyber bullying" ke Polda Jatim, Prosesnya Jalan di Tempat

Keterangan foto : Kepala kantor penelitian Republik Damai, Jawa Timur di Magetan Noorman Susanto/RMOLJatim.
Keterangan foto : Kepala kantor penelitian Republik Damai, Jawa Timur di Magetan Noorman Susanto/RMOLJatim.

Sudah satu bulan lebih, laporan DP (inisial) warga kecamatan Sidorejo kabupaten Magetan korban "cyber bullying" ke Polda Jatim jalan ditempat.


DP melaporkan calon suaminya Tri Yudha Wirawan karena memposting foto telanjang DP di medsos. DP pun meminta pendampingan dari lembaga peneliti Republik Damai (REDAM) untuk lapor ke Polda Jatim setelah laporannya di Polres Magetan ditolak. 

"Laporan di Polda Jawa Timur itu, sebenarnya langsung ditangani penyidik, AKP Imam Munadi dan saksi Brigadir David Hendra Susanto pada Senin (5/6) sekitar pukul 12.00 wib, lalu. Namun hingga pelakunya kini menghilang, laporan itu sepertinya belum ada tanda tanda di proses. Padahal, data data pelaku dan bukti bukti sudah diserahkan korban," ujar Kepala kantor penelitian Republik Damai, Jawa Timur di Magetan Noorman Susanto, Jumat (21/7) kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Meski begitu, Noorman meminta korban untuk bersabar dan positif thinking. Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah apa mungkin penyidik Polda Jawa Timur menemui kendala, sehingga laporan korban tindak asusila disertai penggelapan uang itu berlarut larut. 

"Kita tunggu beberapa pekan, di bulan ini kalau belum berjalan, kita ajak korban melapor ke Kapolri kita minta Bapak pimpinan pusat REDAM memediatori, ini upaya kita terakhir dan korban siap sampai dimana pun,"katanya.

Noorman kuatir, kasus ini setelah menunggu lama, akan berakhir seperti kasus pengutilan bernilai mlliaran rupiah yang terjadi di SMAN 1 Maospati, Magetan yang kini berakhir sunyi.

"Saya tidak ingin kasus ini juga mengalami seperti kasus kasus lain, kasus "cyber bullying" saat korban mandi disertai pengurasan uang tabungan korban oleh calon suaminya ini sebenarnya simple. Apalagi korban sudah serahkan data data pelaku dan bukti bukti kejadian. Tapi aneh, kok masih terlihat ada kesulitan dan masih tahapan  penyelidikan," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news