Kebijakan diskriminatif pemerintah India terhadap warga minoritas muslim dikecam Indonesia.
- PPP Jatim Usulkan Duet Anies-Khofifah Di Pilpres 2024
- Hearing Bahas Rencana Pilkades Serentak 2023 di DPRD Banyuwangi
- Jokowi Lebih Dekat Prabowo, Jalan Ganjar Tidak akan Mulus
Baru-baru ini, pemerintah India mengeluarkan kebijakan melarang penggunaan hijab bagi siswa muslim di sekolah negara bagian Karnataka. Buntut larangan ini, aksi protes hingga unjuk rasa dilakukan ratusan siswa di India.
Indonesia sebagia negara mayoritas muslim pun tak tinggal diam melihat diskriminasi India ini.
"Rasa kemanusiaan saya sangat ternodai oleh tindakan brutal pemerintah India terhadap warga minoritas muslim di India," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Sabtu (12/2).
Sudarnoto mengatakan, India saat ini dipimpin kelompok ultra nasionalis Hindu ekstrem yang hanya akan mempertontonkan kekejaman dan kekerasan terhadap minoritas muslim yang disponsori negara.
Tidak sekadar diskriminasi, tampak jelas pemerintah India membangun, mengembangkan, dan memperkuat spirit Islamophobia.
Selain itu, misi penting universal declaration of human rights yang selama ini diajarkan politisi dan pemimpin spiritual India, Mahatma Gandhi telah dirusak secara sistematis oleh pemerintah India.
"Sikap dan tindakan ini sudah dipastikan merusak demokrasi dan perdamaian yang sejak awal justru diajarkan oleh Gandhi," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jika Fufufafa Adalah Gibran, Dia Tidak Layak Dilantik Menjadi Wakil Presiden
- LaNyalla Sowan ke Habib Luthfi, Disarankan Lanjutkan Tradisi Ziarah ke Makam Ulama
- Beredar Rekaman Suara Diduga Dirut PT Taspen Berdebat dengan Istri Soal Penampungan Uang