Kritikan terbuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap pemerintahan Joko Widodo mengindikasikan hubungan keduanya sedang tidak baik.
- Kesepakatan Politik Antara Prabowo-Megawati Bukan soal Hasto
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- Didit Silaturahmi ke Megawati, Bukti PDIP-Gerindra Rujuk di Idulfitri 2025
Megawati saat pidato di hari ulang tahun (HUT) ke 49 PDIP menyatakan keheranannya mengapa harga sembako melonjak. Mega juga mengaku geram karena Indonesia sangat bergantung pada impor Alkes.
Pengamat politik Iwel Sastra melihat, sebagai ketua umum PDIP yang mengusung Jokowi, Megawati pasti tidak asal bicara. Artinya, Megawati memiliki data akurat terkait berbagai persoalan bangsa tersebut.
Direktur Mahara Leadership itu berpendapat, kritik terbuka itu memunculkan kesan hubungan Mega dan Jokowi sedang tidak baik-baik saja. Imbasnya, putri Soekarno itu memilih menyampaikan kritik secara terbuka.
Kedua, kata Iwel, bisa jadi selama ini Megawati secara tertutup telah memberi masukan pada Jokowi tapi tidak diikuti.
"Namun merasa tidak didengarkan sehingga Megawati merasa perlu menyampaikan kritik secara terbuka," demikian analia Iwel dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/1).
Meski demikian, apa yang disampaikan Mega merupakan hal wajar. Sebab, sebagai partai pendukung utama, Megawati harus mengingatkan pemerintah terkait berbagai masalah rakyat.
"Khususnya rakyat kecil (wong cilik). Terutama untuk masalah sembako Megawati sedang menunjukan keberpihakannya kepada rakyat kecil," pungkas Iwel.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kesepakatan Politik Antara Prabowo-Megawati Bukan soal Hasto
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer