Saat momentum lebaran, volume sampah di Kediri mengalami peningkatan 3-5 persen.
- Banyuwangi Mulai Gelar Vaksin Polio Massal Serentak
- Banjir Bandang di Jember Rendam Rumah Warga hingga Jalan Nasional, Antrean Kendaraan hingga 8 Km
- Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya, Pemkot Alihkan Arus Lalu Lintas dan Siapkan Titik Parkir
"Ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan antara 3 sampai 5 persen. Kalau hari biasa volume sampah mencapai 130 ton. Jika dibandingkan lebaran tahun lalu juga sama," terangnya.
Dari sekian banyak jenis sampah yang ada, sampah kotoran sisa makanan lebih banyak mendominasi ketimbang sampah lain. Terutama sampah kotoran sisa makanan dari pemilik usaha makanan dan minuman semisal restoran, kafe, pedagang kaki lima penjual takjil di jalanan, serta sejumlah wisata kuliner yang menjadi jujugan para pemudik.
Agar sampah tidak sampai menumpuk, lanjut Rony, pihaknya mengoptimalkan 400 lebih petugas kebersihan DLHKP yang mengurusi permasalahan sampah tiap harinya.
Di samping itu, DLHKP juga memanfaatkan para kader bank sampah yang berjumlah ratusan tersebar di tiga wilayah kecamatan untuk pemilahan sampah yang bisa didaur ulang dan bermanfaat untuk dijual kembali.
"Kalau dihitung petugas yang ada di TPA dan tukang sapu di jalanan ada sekitar 400 lebih. H- 1 mendekati lebaran mereka tetap bekerja 24 jam. Mereka baru masuk kembali H + 2, hanya libur 1 hari," pungkasnya.
Sampah sebanyak 130 ton lebih tersebut kemudian dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir yang berlokasi di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang memiliki luas lahan 2,5 hektar.[ndik/aji] ‎
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi C DPRD Kota Malang Usulkan Pemkot Malang Segera Miliki Masterplan Transportasi untuk Pecahkan Soal Kemacetan
- Festival Kampung Kraksaan Semarak Hari Jadi Ke-13 Kota Kraksaan
- Buka Forum Smart City Nasional 2023, Wali Kota Eri Paparkan Sistem Pelayanan Pemerintah Berbasis Digital