Lebih Irit- DPURR Ngawi Akan Ganti PJU Konvensional Menjadi LED SS

. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi mengungkapkan jika tagihan rekening listrik penerangan jalan umum (PJU) diwilayahnya terus membengkak. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan setiap tahun terus mengalami peningkatan.Decky Hariono Kabid PJU DPUPR Ngawi mengatakan tagihan rekening listrik PJU yang harus dibayar ke PLN sejak 2017 lalu terus meningkat hingga 2019 ini. Terhitung selama 2017 tagihan rekening listrik PJU mencapai Rp 14,8 miliar setahun kemudian 2018 meningkat lagi Rp15,2 miliar dan tahun 2019 terhitung sampai Agustus ini tagihanya mencapai Rp 10,2 miliar."Mintanya kita tagihan rekening untuk PJU ya menurun lah kalau bisa. Karena selama tiga tahun terakhir terus meningkat,” ungkap Decky Hariono, Senin, (2/9).Dikatakan Decky, untuk pemasangan PJU dengan penyesuaian panjang jalan di wilayah Ngawi sekitar 700 kilometer lebih progresnya baru mencapai 20 persen. Hanya saja ia optimis sampai akhir tahun 2019 akan terpasang lebih dari 4.000 titik PJU dengan target 30 persen. Memang sampai saat ini baru terpasang 3.700 titik PJU yang tersebar di 19 kecamatan."Terkait solusi untuk mengurangi tagihan rekening listrik kedepanya PJU yang masih konvensional dengan daya 150 sampai 400 Watt akan kita ganti dengan model Light Emitting Diode Smart System (LED SS-red) secara bertahap,” bebernya.Dengan demikian ulas Decky, sistem tersebut memungkinkan petugas untuk memonitor dan mengontrol lampu dari jauh. Dijelaskan, PJU model LED SS merupakan penerapan dari IoT atau Internet of Things. IoT adalah sebuah konsep di mana internet dapat dihubungkan dengan benda-benda sehingga benda tersebut dapat dikontrol atau digunakan dengan perangkat nirkabel.Smart System ini dikendalikan dari ruang kontrol tentunya, dapat dihidupkan dan dimatikan dengan kendali dari ruang kontrol sehingga lebih efisien dibandingkan dengan cara pengoperasian manual/konvensional. Apabila ada lampu yang padam karena kerusakan, notifikasi akan muncul di layar ruang monitor sehingga operator ruang kontrol dapat langsung memberikan perintah kerja kepada petugas di lapangan untuk melakukan perbaikan segera.Notifikasi tersebut dapat menunjukkan lokasi dari lampu yang padam, jenis lampu, serta nomor token. Jika lampu sudah diperbaiki, akan muncul pula notifikasi bahwa lampu sudah dapat berfungsi seperti sedia kala. Smart System ini juga dapat menghemat listrik serta biaya yang digunakan karena lampu dapat dinyalakan dan dimatikan tepat waktu, serta untuk daerah yang aktifitasnya minim pada malam hari, petugas dapat menurunkan pencahayaan serta penggunaan daya.Sedangkan untuk jenis lampunya sendiri, lampu LED SS tahan lama karena dapat bertahan selama 50 ribu jam atau sekitar 12 tahun. Jenis daya lampu disesuaikan dengan kondisi jalan, misalnya untuk jalan utama menggunakan daya listrik 200 watt, untuk jalan penghubung 120 watt, jalan lingkungan 90 watt, dan untuk gang 40 watt. [pr/mkd]


ikuti terus update berita rmoljatim di google news